Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Pegawai yang Lakukan Pungli Akan Kami "Amputasi"

Kompas.com - 14/10/2016, 18:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon wakil gubernur DKI Sandiaga Uno menilai pungutan liar yang marak terjadi dan telah terungkap sangat merugikan warga.

Figur yang berpasangan dengan bakal calon gubernur DKI Anies Baswedan ini mengatakan, sejumlah hal harus dilakukan untuk mengantisipasi serta memberikan hukuman bagi petugas-petugas yang melakukan pungutan tak wajar.

Sandiaga menjelaskan konsep sistem birokrasi yang akan ia lakukan jika terpilih menjadi wakil gubernur adalah dengan memberikan apresiasi bagi pegawai yang berprestasi dan akan menindak tegas pegawai yang melakukan pungutan yang menyusahkan warga.

"Pokoknya gini, kami sih gampang untuk birokrasi. Kalau yang berprestasi kami apresiasi, kalau yang belum berprestasi kami motivasi, kalau yang nyolong kayak gitu, kami 'amputasi', gitu aja," ujar Sandiaga saat ditemui di Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (14/10/2016).

Sebelumnya, ditemukan sejumlah praktik pungutan tak wajar yang bersifat memaksa yang dilakukan oknum pengawas dan seorang warga terhadap pekerja harian lepas (PHL) UPK Badan Air Jakarta Utara.

PHL itu diminta membayar uang sebesar Rp 100.000 per orang per bulan yang disebut sebagai uang kebersamaan. Praktik pungutan tersebut telah terjadi sejak Juni 2016. (Baca: Masyarakat Akan Dilibatkan Berantas Pungli Melalui Sistem Pelaporan "Online")

Selain itu, sejumlah praktik pungli yang dilakukan oknum polisi di tempat pelayanan pembuatan SIM hingga pungli di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah terungkap.

Presiden Joko Widodo sempat turun langsung ketika pengungkapan kasus pungli Kemenhub terbongkar.

Kompas TV OTT di Kemenhub, Polisi Amankan 6 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com