Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah TKP Jatuhnya Tiang Pancang yang Menimpa Pekerja Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Ditunda

Kompas.com - 17/10/2016, 14:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri berencana melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan kerja di proyek normalisasi Sungai Ciliwung, di Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Kepala Polsek Tebet Komisaris Nurdin Arrahman mengatakan, rencananya olah TKP itu akan dilakukan Senin (17/10/2016), tetapi kemudian diundur menjadi Selasa (18/10/2016) besok.

"Rencananya hari ini olah TKP, tapi berhubung surat baru kami kirim tadi, Puslabfor mau datang olah TKP nya besok," kata Nurdin, di lokasi kejadian, Senin (17/10/2016).

Olah TKP itu dilakukan untuk mengetahui penyebab jatuhnya tiang pancang yang menimpa seorang pekerja proyek, Muaf Jaelani ( 25).

"Semua saksi, operator, dan orang yang ada pada kejadian kemarin akan dihadirkan besok, termasuk Puslabfor," ujar Nurdin.

(Baca: Sebuah Tiang Pancang Jatuh dan Menimpa Pekerja Proyek Normalisasi Kali Ciliwung)

Sementara itu, pihaknya telah mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian seperti tali sling yang putus dari eskavator yang menarik tiang pancang, helm, jaket, dan sepatu korban. Adapun korban saat ini masih dalam perawatan di RS Premier, Jatinegara.

"Kondisi korban menurut keluarga sudah membaik, maksudnya sudah menjalani operasi amputasi kaki," ujar Nurdin.

Sebelumnya, dalam keterangan operator eskavator, kejadian bermula saat dirinya mengangkat sebuah tiang panjang menuju lubang atau lokasi penanaman tiang. Tiba-tiba, tali pengait putus dan tiang pancang jatuh menimpa Muaf yang tengah mengarahkan tiang tersebut.

Muaf yang tidak sempat menghindar menjadi korban karena kaki kanannya tertimpa.

"Kaki kanan korban luka putus, serta tangan kanan sebatas lecet," ujar Nurdin saat dikonfirmasi, Minggu (16/10/2016).

Pihak kepolisian masih memeriksa sejumlah saksi dari pekerja dan penanggung jawab proyek dan mencari tahu penyebab jatunya tiang pancang.

"Saat ini kasusnya masih dalam tahap penyelidikan oleh Reskrim Tebet," ujar Nurdin.

(Baca: Pemda DKI Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Korban Tiang Pancang)

Kompas TV Tertimpa Tiang Pancang, Kaki Korban Diamputasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com