Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Apung yang Kini Tidak Lagi Kebanjiran

Kompas.com - 27/10/2016, 17:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aisyah (63) duduk di pinggir halaman depan rumah dengan luas tak lebih dari satu meter persegi. Halaman rumah itu beralas kayu dengan sedikit keropos. Halamannya menyatu dengan rumah berbahan dasar kayu dan triplek.

Rumah itu model panggung dengan air di bawah. Aisyah merupakan warga Kampung Apung, Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Kampung Apung terkenal lantaran kondisi lingkungannya yang langganan banjir bila hujan turun.

Kampung itu merupakan dataran rendah dengan dikelilingi pabrik di bagian kiri, kanan dan belakang. Sementara di bagian depan kampung merupakan Jalan Kapuk Raya dengan kondisi lebih tinggi dari Kampung Apung.

Alhasil, Kampung Apung pun menjadi langganan banjir setiap tahun. Kini, warga Kampung Apung mulai merasakan perubahan.

Salah satunya adalah Aisyah. Menurut ibu dari dua anak ini, Kampung Apung tak lagi banjir beberapa tahun belakangan.

"Semenjak gubernur (DKI Jakarta) Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), dua tahun sekarang (Kampung Apung) enggak banjir," kata Aisyah kepada Kompas.com di Kampung Apung, Kamis (27/10/2016).

Aisyah mengatakan, Kampung Apung tak lagi banjir setelah ada pompa air di Kali Angke, Pesing, Jakarta Barat. Keberadaan pompa air itu membantu dianggap mencegah Kampung Apung terhindar dari banjir.

Padahal, katanya, saat ini merupakan musim banjir. Namun, Kampung Apung kini terbebas dari banjir.

"Biasanya naik sampai rumah. Dua tahun (belakanan) enggak naik, sebelumnya malah sampai rumah," kata Aisyah.

KOMPAS.com/Kahfi Dirga Cahya Kampung Apung, Kapuk, Jakarta Barat, Kamis (27/10/2016).

Hal serupa juga dirasakan oleh Siti, warga yang sudah puluhan tahun menetap di Kampung Apung. Siti menempati Kampung Apung sejak kecil. Ia merasakan Kampung Apung dari kondisi terbebas banjir karena berada di dataran tinggi, kemudian banjir hingga lebih dari dua meter dan kini terbebas banjir. (Baca: Mana Janji Jokowi kepada Warga Kampung Apung?)

Siti pun merasa bersyukur kini daerahnya tak lagi banjir. Pasalnya, bila banjir ia harus menaikkan barang-barang berharga ke tempat lebih tinggi.

"Belum lagi kayu (bahan rumah) cepet rusak. Berapa duit kalo ganti saya ini," katanya.

Meskipun tak lagi banjir, Kampung Apung masih terlihat kumuh. Air di bawah permukiman hitam pekat dan bercampur dengan sampah. Sementara ilalang dan tanaman eceng gondok juga kian berkembang di areal pemakaman Kampung Apung. (Baca: Warga Pertanyakan Nasib Kampung Apung)

Kompas TV Floating Market Beri Sensasi Pasar Apung Barito
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com