Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Orang Jakarta Cepat Lupa bahwa Saya Sudah Kerja Setengah Mati Dua Tahun

Kompas.com - 29/11/2016, 13:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan pengalamannya dalam mengatasi banjir di Jakarta.

Basuki, atau Ahok, mencontohkan pengalamannya waktu membenahi kawasan Matraman. Ketika itu, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan dia suruh untuk membenahi jalan itu.

Teguh melaporkan masalah itu ternyata lebih sulit daripada yang diduga. Sebab, di bawah jalan Mantraman terdapat kabel-kabel yang tidak beraturan. Ahok mengatakan, masalah itu baru selesai sekitar dua pekan dan menyebabkan macet.

"Tapi sekarang sudah lupa kan sama macetnya? Orang Jakarta mah cepat lupa," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Selasa (29/11/2016).

"Tapi juga bahaya nih, ini tugas Bapak Ibu. Orang Jakarta juga cepat lupa bahwa saya sudah kerja setengah mati dua tahun. Kalau enggak, orang Jakarta pilih yang ganteng dan yang baik saja," tambah Ahok.

Pengalaman lain adalah ketika Ahok membenahi banjir di dekat TVRI. Dia heran karena biasanya kawasan itu tidak pernah tenggelam. Setelah diperiksa, ada perahu kano di dalam salurannya.

Ada juga pasar yang tenggelam karena masalah kabel. Ahok mengatakan, dia diberi laporan bahwa kabelnya rusak digigit tikus. Padahal, kabel yang dimaksud berukuran sangat besar.

Dia menyebut banyak anak buahnua memberi alasan-alasan tidak masuk akal terhadapnya. Sampai-sampai dia harus mengancam akan memecat mereka jika tidak mematuhi perintah Ahok.

"Saya bilang saja saya enggak mau ya sekali lagi pompa saya listriknya mati. Saya pecat. Sampai sekarang, enggak tenggelam tuh," ujar dia.

Ada juga kejadian di Dukuh Atas. Ahok mengatakan, dia sempat curiga Dukuh Atas akan tergenang ketika mengetahui CCTV di kawasan itu mati. Padahal, kawasan itu tidak boleh tergenang sedikitpun. Jika tidak, maka akan terjadi kemacetan panjang.

Ahok menjelaskan, dia sudah mengganti banyak kepala dinas untuk mengatasi masalah banjir. Semuanya dia ganti karena merasa lebih pintar dari Ahok.

Ahok pun mengganti kepala dinas dengan PNS DKI berlatar belakang sarjana sosial. Menurut Ahok, dia lebih baik bekerja bersama orang yang tidak terlalu pintar tapi penurut.

Kompas TV Ahok Dituding Sebar Fitnah soal Pendemo Bayaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com