Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Diprotes karena Banyak Membangun Masjid

Kompas.com - 07/12/2016, 10:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku banyak diprotes oleh sebagian warga Kristen atas kebijakannya yang banyak membangun masjid.

Ahok mengawali ceritanya dari kebijakannya membangun masjid besar di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Menurut Ahok, sebagian warga Kristen yang memprotesnya mempertanyakan tak adanya kebijakan yang sama terhadap pembangunan gereja.

"Kenapa enggak bangun gereja. Aku bingung juga karena gereja enggak bisa dipakai bareng. Mau ikut aliran mana. Kalau gue bangun gereja, cabang gereja saya pasti protes kalian," ujar Ahok.

Hal itu dia ceritakan di hadapan warga pendukung yang hadir di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2016).

Ahok kemudian melanjutkan ceritanya tentang pembangunan masjid di Balai Kota. Seperti di Daan Mogot, Ahok menyebut ada sebagian warga Kristen yang mempertanyakan kenapa dia tidak membangun gereja di lokasi yang sama.

Menanggapi hal itu, Ahok menjelaskan bahwa orang Islam mempunyai kewajiban untuk beribadah setiap hari. Selain itu, ada pula ibadah shalat Jumat yang dilangsungkan di sela-sela kegiatan kerja.

"Aku mau bikin gereja di Balai Kota, tapi orang Kristen masuknya hari Minggu ya," ujar Ahok.

Atas kondisi itulah, Ahok menyebut bahwa sebenarnya kini dia berada di posisi yang sulit.

"Orang Kristen bilang aku ngambil hati orang Muslim, orang Muslim bilang aku penista agama. Aku bingung. Di sini dimarahin, di sana enggak diterima juga. Ibaratnya surga enggak nyampe, neraka lewat. Gantung di tengah-tengah dosanya. Kasihan amat," ujar Ahok disambut tawa warga.

Kompas TV Perjalanan Ahok Diperiksa sebagai Tersangka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com