Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Kami Ingin Jakarta Milik Bersama, Tak Terkotak-kotak

Kompas.com - 23/12/2016, 07:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono, menilai, hasil survei yang menempatkannya di urutan teratas itu menandakan bahwa sebagian besar warga Jakarta menginginkan adanya perubahan kepemimpinan.

Harapan itulah yang dijanjikan Agus akan diwujudkannya jika nantinya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

"Kami ingin adanya perubahan dan kami siap tentunya atas doa restu dari berbagai pihak. Karena kami ingin Jakarta menjadi milik semua. Kami tak ingin terkotak-kotak," kata Agus saat ditemui sebelum menghadiri sebuah acara di IS Plaza, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (22/12/2016).

(Baca juga: Meski "Merajai" Berbagai Survei, Posisi Agus-Sylvi Dinilai Belum Aman )

Sejauh ini, sudah ada 6 lembaga yang telah mengeluarkan hasil survei terhadap elektabilitas para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang bersaing dalam Pilkada DKI 2017.

Keenam lembaga itu adalah Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA), Lembaga Survei Indonesia, Charta Politika, Poltracking, Indikator, dan Litbang Kompas.

Hampir semua survei menempatkan pasangan Agus dan cawagub pasangannya, Sylviana Murni di urutan pertama.

(Baca juga: Cerita Agus yang Sempat Dicakar dan Digigit Warga Saat Kampanye )

Elektabilitas mereka disebut lebih tinggi daripada pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan satu pasangan pesaing lainnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Agus merasa optimistis terhadap hasil survei yang sejauh ini diumumkan. Ia yakin, hasil survei akan berbanding lurus dengan perolehan riil suara yang nantinya diperoleh saat pencoblosan.

"Takarannya adalah seberapa besar spirit yang ditunjukkan warga ketika kami bergerilya di lapangan. Itulah basis kekuatan dan penyemangat kami. Semua pasangan calon harus optimistis, kalau enggak akan kalah sebelum berperang," ucap Agus.

Kompas TV AHY: Bukan Studio TV untuk Dekat dengan Warga DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com