Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Targetkan Proses Identifikasi Semua Jenazah Zahro Express Selesai Dua Hari Lagi

Kompas.com - 04/01/2017, 19:19 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigjen Didi Agus menargetkan proses identifikasi semua korban yang hangus terbakar dalam kapal Zahro Express bisa selesai selama dua hari ke depan. Hingga saat ini masih tersisa 8 korban yang belum selesai teridentifikasi.

"Mudah-mudahan besok atau lusa bisa diidentifikasi semua. Semakin cepat semakin baik," ujar Didi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017).

Didi menjelaskan, di beberapa negara lain proses identifikasi korban yang terbakar bisa memakan waktu selama tiga bulan. Ia mencontohkan seperti kasus kecelakaan pesawat Malaysia Airlines di Ukraina.

Saat ini, kata Didi, pihaknya mengalami kesulitan untuk mendapatkan data ante-mortem dari para korban. Untuk itu, ia meminta keluarga para korban untuk menyerahkan data ante-mortem kepada pihaknya agar lebih cepat proses identifikasinya.

Didi mengaku, untuk data post-mortem-nya, pihaknya telah mengantonginya sejak Senin (2/1/2017) pagi.

"Pihak keluarga (korban) psikisnya masih bersedih, makanya kami minta data-data itu secara persuasif. Kami akan minta (data ante-mortem) sesegera mungkin," kata Didi. (Baca: Keluarga Kenali Korban Zahro Express dari Kalung dan Liontinnya)

Adapun para korban yang telah berhasil diidentifikasi, yakni Dewi (35), Nia Kurniati (33), Tjong Tho Kie, Otih Sugiartih (69), M Nurdin (40), Nazwa Sarla (11), Yeti Herawati (43) Muhammad Bunyamin (43), Ai Kusminar (52), Iwan Kurniawan (47), Eha Sulaiha (61) dan Indra Sumarni (25). Jenazah yang tewas karena tenggelam dan berhasil diidentifikasi adalah George Bernard Cristopher (26).

Kompas TV 1 Korban Zahro Express Kembali Ditemukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com