Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Sebut Tidak Ada Pembubaran Pengobatan Gratis di Tambora

Kompas.com - 19/01/2017, 08:52 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat Puadi mengatakan, layanan pengobatan gratis yang digelar Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI-P di Kelurahan Jembatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Minggu (15/1/2017), tidak dibubarkan sekelompok orang.

Hal itu diketahui setelah panwaslu bersama polisi dan jaksa yang tergabung dalam tim sentra penegakan hukum terpadu (gakkumdu) meminta keterangan dari beberapa pihak terkait pada Rabu (18/1/2017).

"Dari hasil keterangan yang kami minta, jadi memang tidak ada kekerasan, kemudian juga tidak ada penghadangan, tidak ada anarkistis, juga tidak ada perusakan mobil, pembukaan baju atribut paslon juga tidak ada," ujar Puadi, di Kantor Panwaslu Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Rabu malam.

(Baca: Djarot Kecam Dugaan Pembubaran Paksa Pengobatan Gratis di Tambora)

Panwaslu Jakarta Barat telah memanggil delapan orang untuk dimintai keterangan. Mereka yakni satu orang panwascam Tambora, tiga orang pengawas pemilu lapangan (PPL).

Panwaslu Jakarta Barat juga memanggil Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PDI-P Ribka Tjiptaning, Ketua Ranting PDI-P Jembatan Besi Munarsih, RW 07 Jembatan Besi, dan seorang lainnya bernama Frida yang juga tim kampanye Djarot.

Dari kedelapan orang tersebut, Ribka dan Frida tidak hadir untuk memberikan keterangan.

"Dari delapan itu yang hadir cuma enam, dua enggak datang, Bu Ribka sama Bu Frida," kata Puadi.

Puadi menuturkan, pada saat itu memang ada sekelompok orang yang membawa bendera ormas. Namun, sekelompok orang tersebut adalah anak-anak dan tidak membubarkan kegiatan.

"Apakah ada atribut-atribut, dia bilang iya, tapi itu dilakukan oleh anak kecil. Ada bendera-bendera bertuliskan Arab, kami tanya, katanya iya memang ada," ucap Puadi.

Tim sentra gakkumdu juga bertanya kepada Ketua Ranting PDI-P Jembatan Besi Munarsih terkait adanya ucapan SARA atau pembubaran. Kepada tim sentra gakkumdu, Munarsih menyebut tidak ada ucapan kasar yang ditujukan untuk layanan pengobatan gratis.

"Bahkan kami tanya ke panitia langsung dari ranting apakah ada statement disuruh bubar oleh ormas tertentu, dia bilang tidak ada," tutur Puadi.

Puadi menyebut Panwaslu Jakarta Barat tidak akan memanggil kembali Ribka dan Frida yang tidak memenuhi undangan Panwaslu Jakarta Barat.

Tim sentra gakkumdu akan langsung mengkaji ada atau tidaknya pelanggaran dalam kegiatan tersebut.

"Habis klarifikasi kami melakukan kajian bersama polisi dan jaksa apakah ini masuk ke dalam ranah delik pidana. Kalau enggak masuk delik pidana, apakah ini pelanggaran administrasi, kode etik, atau apa. Paling dua-tiga hari ini kami putuskan," kata Puadi.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com