Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Terowongan Penyeberangan di Stasiun Manggarai...

Kompas.com - 21/01/2017, 12:33 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –
Terowongan penyeberangan orang di Stasiun Manggarai resmi beroperasi per 8 Desember 2016. Lintasan ini dibuat untuk memudahkan pengguna KRL menyeberang saat ada kereta transit yang menutupi peron lain.

Sepengamatan Kompas.com, Jumat (20/1/2017), selama pukul 11.00-13.00, terowongan yang terletak dekat pintu tap in itu tak banyak dilalui pelanggan KRL. Beberapa orang bahkan bertanya fungsi tangga menuju bawah tanah tersebut pada petugas jaga.

“Tadi saya tanya (ke petugas), tangga (ke bawah) ini fungsinya apa? Sudah pernah lihat, tetapi jarang melihat orang lewat. Saya kira belum jadi (pembangunannya),” ujar Murniah (58), salah satu pengguna tetap commuterline.

Padahal, plang tanda menuju peron telah terpasang rapi di atas tangga menuju terowongan. Tulisannya pun jelas karena papan dengan dasar warna biru dan hitam itu ditimpa teks berwarna putih.

Turun ke terowongan, pengguna akan disambut dengan jalan lapang bertembok putih dan beralas aspal. Meskipun di bawah tanah, udara tak terasa panas karena di sepanjang jalan dipasang 11 kipas angin hitam besar. Jalan pun tak gelap karena dilengkapi dengan lampu penerangan.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Tangga menuju terowongan penyeberangan di Stasiun Manggarai. Terowongan ini resmi dioperasionalkan pada 8 Desember 2016.

Total ada empat tangga menuju peron. Masing-masing tangga dibatasi pagar berteralis abu-abu dan diberi nomor peron dan plang penanda jurusan kereta.

Secara keseluruhan, terowongan terlihat nyaman dan bersih. Di beberapa sudut juga tersedia tempat sampah berukuran sedang.

“Tempatnya bagus. Adem dan bersih,” ujar Nurjannah, salah satu pengguna.

Pendapat lain juga diutarakan Suryo Dwi, pengguna lain. Dalam kesehariannya, Suryo rutin mengunjungi Stasiun Manggarai karena bekerja menggunakan layanan commuterline. Menurutnya, setelah ada terowongan, penumpang jadi tak perlu berdesakan saat menyeberang serempak

“Adanya terowongan membuat Stasiun Manggarai menjadi lebih nyaman dan tertib,” ujar Suryo.

Stasiun Manggarai setiap harinya melayani 100.000-150.000 penumpang dengan lalu litas 672 perjalanan commuterline tujuan Jakarta Kota, Bekasi, Tanah Abang sampai Duri, serta Depok sampai Bogor.

Pada dasarnya, stasiun tersebut memang dibuat sebagai tempat transit. Oleh karenanya, penumpang kerap kesusahan berpindah rute saat peron tertutup kereta yang sedang transit.

"Terowongan sengaja dibangun untuk kemudahan dan keselamatan pengguna. Semoga dengan terowongan ini, penumpang bisa lebih nyaman," ujar Kepala Stasiun Manggarai Riki Nansi Saputro.

Kompas TV Gara-gara KRL Anjlok, Penumpang Terlantar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com