Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelapor Ahok Hanya 35 Menit Tonton Video Ahok di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 31/01/2017, 19:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ibnu Baskoro, saksi pelapor dalam kasus dugaan penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memenuhi panggilan jaksa untuk menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan penodaan agama itu di Kementerian Pertanian, Ragunan, Selasa (30/1/2017).

Ibnu menceritakan awal mula dia melaporkan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus itu.

"Pertama, saya dengar di Masjid Darusallam di Kota Wisata (Cibubur) dekat rumah saya. Kemudian, saya konfirmasi dengan lihat sendiri melalui situs YouTube di Pemprov DKI dan memang saya lihat terdakwa lakukan itu," kata Ibnu dalam persidangan.

Ia sebelumnya tiga kali mangkir saat dipanggil sebagai saksi. Pengacara Ahok pun telah menyerukan agar hakim memanggilnya secara paksa.

Dalam persidangan, Ibnu mengatakan bahwa ia menonton video pidato Ahok di Kepulauan Seribu dari akun YouTube Pemprov DKI. Namun, dia tidak menonton video tersebut hingga selesai.

"Durasinya 1 jam 48 menit. Saya melihatnya sekitar 35 menit," ujar Ibnu.

Dalam video itu, Ibnu menilai Ahok telah menodai agama Islam. Ibnu mengacu kepada ucapan Ahok yang mengatakan "Dibodohi pakai Al-Maidah 51".

Setelah menonton, Ibnu berdiskusi dengan teman-temannya di masjid. Dia dan teman-temannya sepakat untuk melaporkan Ahok ke polisi. Ibnu mengatakan, dia dan dua temannya diberi kuasa oleh 108 orang untuk melaporkan hal itu.

Ibnu dan dua temannya memilih untuk melaporkan Ahok ke Bareskrim. Hakim bertanya alasannya melapor ke Bareskrim, padahal jarak Kota Wisata Cibubur cukup jauh dari Bareskrim.

"Saya lupa disarankan siapa. Tetapi, kalau enggak salah, ada saran untuk laporkan ke Bareskrim. Kami bertiga yang diberi kuasa sepakat lapor ke Bareskrim," kata Ibnu.

Ibnu diberi kuasa untuk melaporkan Ahok pada 10 Oktober 2016. Ia kemudian melapor ke Bareskrim pada 12 Oktober 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com