Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Elektabilitas Cagub-Cawagub dalam Survei 5 Lembaga

Kompas.com - 03/02/2017, 06:52 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) melakukan survei terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

Survei tersebut dilakukan pada 13-26 Januari 2017, atau lebih panjang waktunya dibandingkan periode survei yang biasa dilakukan lembaga survei lain.

Hasil survei yang dilakukan LKPI memperlihatkan bahwa cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memiliki elektabilitas 26,8 persen.

Kemudian, cagub-cawagub nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, memiliki elektabilitas 25,8 persen, dan pasangan nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memiliki elektabilitas 26,2 persen.

(Baca juga: Agus: Saya Tidak Percaya Hasil Survei)

Sementara itu, responden yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) sebanyak 21,2 persen.

Survei LKPI ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di lima kota di Jakarta.

Pemilih di Kepulauan Seribu tidak terwakili dalam sampel karena jumlah pemilih di sana terlalu kecil.

Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LKPI.

(Baca juga: Ini Alasan Warga Pilih Agus, Ahok, atau Anies Menurut Survei LKPI)

Selain LKPI, beberapa lembaga lainnya melakukan survei serupa dalam periode waktu survei yang dilakukan LKPI.

Berikut hasil survei lembaga lain yang juga melakukan penelitian dalam rentang waktu 13-26 Januari 2017.

Populi Center

Populi Center melakukan survei pada 14-19 Januari 2017. Hasil survei Populi Center menunjukkan bahwa Agus-Sylvi memiliki elektabilitas 25,0 persen.

Sementara itu, elektabilitas Ahok-Djarot 36,7 persen dan Anies-Sandi sebesar 28,5 persen. Adapun responden yang belum menentukan pilihannya sebanyak 9,8 persen.

(Baca juga: Populi Center: Pemilih di Jakarta Rasional)

Survei Populi Center dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di enam wilayah di Jakarta.

Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com