Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono: Saya Dengar Ada Lurah yang Tidak Netral

Kompas.com - 03/02/2017, 12:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta semua camat dan lurah di Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur untuk netral menjelang Pilkada DKI 2017.

Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, imbauan itu disampaikan menyusul adanya aduan dari sejumlah warga yang mengatakan bahwa ada lurah di sejumlah wilayah di Jakarta yang menyatakan diri mendukung salah satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta.

"Netralitas menjadi kunci sukses demokrasi di Jakarta. Saya dengar ada lurah yang tidak netral terlibat membantu pasangan calon. Saya dapat pengaduan dan WA (WhatsApp) ada beberapa lurah," ujar Soni saat memberikan sambutan di Gedung Wali Kota Jakarta Timur, Jumat (3/2/2017).

(Baca juga: Jelang Usai Masa Jabatan, Sumarsono Akan Temui Lurah dan RT/RW)

Soni menyampaikan, sampai saat ini ia belum mendapatkan bukti pasti terkait keterlibatan lurah tersebut.

Pihak yang mengadukan, kata Soni, masih belum memberikan bukti apa pun. Namun, Soni memperingatkan para lurah dan camat untuk tidak mendukung pasangan calon mana pun. Sebab, lurah merupakan pimpinan wilayah.

"Lurah ini sepertinya memenuhi syarat untuk diberhentikan, tetapi tidak dilakukan karena tidak ada buktinya. Kalau memang terlibat, saya BAP dulu baru ditindak," ujar Soni.

Sebelum masa jabatannya sebagai Plt Gubernur DKI habis pada 11 Februari 2017, Soni berencana menemui camat, lurah, serta pengurus RT/RW di wilayah yang ada di Jakarta. Kunjungannya hari ini dimulai dengan mendatangi wilayah Jakarta Timur.

(Baca juga: Netralitas PNS dan Klaim soal 7 Kepala Dinas Siap Menangkan Agus-Sylvi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com