Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maraton Kapolda Metro Jaya untuk Redam Konflik di Ibu Kota

Kompas.com - 06/02/2017, 08:59 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (5/2/2017), Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menyambangi sejumlah tokoh agama di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain mengurbankan kerbau dan sapi, Iriawan juga banyak bicara soal keamanan Jakarta. Ia mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah kondisi politik Jakarta saat ini.

"Saya mohon dukungan dan doa agar Ibu Kota tetap aman, lancar, terkendali, dan kondusif," kata Iriawan.

Ia menyebut perpecahan horizontal sebagai ancaman besar masyarakat. Para tokoh agama yang hadir diminta waspada dan peka terhadap isu yang bisa memecah-belah masyarakat.

"Saya titipkan kepada Pak Ustaz, kepada semua tokoh-tokoh, kita amankan dulu lingkungannya di Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, dulu. Hati-hati kita sedang digiring ke dalam perpecahan," ujarnya.

Sebelum menghelat pertemuan di Warakas, Iriawan juga sebelumnya menyambangi Tanjung Priok pada Rabu (1/2/2017) ke rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. Kunjungan mendadak pada larut malam itu disebut tidak terkait dengan polemik kesaksian Ma'ruf dalam sidang Ahok.

Sehari sebelumnya, Ahok sempat mengancam akan memproses hukum Ma'ruf. Menurut Ahok, Ma'ruf yang hadir sebagai saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum menutupi latar belakangnya yang pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pihak Ahok juga mengatakan bahwa mereka mempunyai bukti tentang adanya telepon dari SBY kepada Ma'ruf pada 7 Oktober 2016 yang meminta agar Ma'ruf bertemu dengan Agus-Sylviana dan agar MUI mengeluarkan fatwa terkait pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu soal Surat Al Maidah 51.

Namun, Ma'ruf membantah adanya telepon itu. Ahok telah meminta maaf kepada Ketua MUI Ma'ruf Amin terkait apa yang terjadi dalam persidangan. Ahok juga menegaskan tidak akan melaporkan Ma'ruf.

Pada gilirannya, Ma'ruf sudah memaafkan Ahok.

Nibras Nada Nailufar Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan di Pergudangan Green Sedayu Biz Park Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
Iriawan membantah ia dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Tedy Lhaksamana mnyambangi tokoh Nadhdlatul Ulama itu untuk memintakan maaf Ahok.

"Saya tidak pernah meminta untuk Pak Ma'ruf memaafkan saudara Ahok, enggak bisa saya, beliau kiai sepuh, beliau panutan luar biasa didengar, jadi kewajiban saya untuk datang ke beliau," kata Iriawan.

Iriawan mengatakan pertemuannya dengan Ma'ruf Amin memang bicara soal keamanan Jakarta dan kaitannya dengan iklim investasi. Ia pun menitipkan Jakarta ke Ma'ruf yang merupakan tokoh penting.

"Kamtibmas ini saya bertanggung jawab di Ibu Kota tentu dibantu dengan TNI dan dinas lainnya, jadi saya wajib datang ke Pak Ma'ruf untuk menyampaikan ke beliau kalau investor banyak yang menaruh harapan untuk bisa berinvestasi di Indonesia, tentu Pak Ma'ruf juga harus mau saya sampaikan sehingga beliau dengan luar biasa dan kerendahan hati (menerima)," ujarnya.

Selain menggelar dua pertemuan tersebut, Polda Metro Jaya juga melantik Forum Kemitraan Religi Kamtibmas pada Kamis (2/2/2017).

Sejumlah ormas yang hadir antara lain perwakilan ormas lintas agama, di antaranya Majelis Ulama Indonesia, Matakin, Persatuan Gereja Indonesia, Majelis Tinggi Konghucu Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan Perwalian Umat Budha Indonesia.

Kompas TV Aparat Siagakan Keamanan Ibu Kota Jelang Natal & Tahun Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com