Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tenang Pilkada DKI, Pendukung Ahok Diminta Tak Datangi Sidang

Kompas.com - 13/02/2017, 11:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama tak lagi memenuhi Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, seperti biasanya saat sidang kasus penodaan agama berlangsung.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pendukung Basuki alias Ahok yang datang hanya sekitar 30 orang.

Menurut salah seorang pendukung Ahok, Mulyono, ada empat hal yang menyebabkan massa pendukung Ahok yang datang tak sebanyak biasanya.

"Ada instruksi supaya tidak boleh dan tidak perlu menghadiri sidang Ahok yang ke-10, hari ini," kata Mulyono, kepada wartawan, Senin (13/2/2017).

Menurut Mulyono, saat ini masa tenang Pilkada DKI. Ahok yang menjadi terdakwa kasus penodaan agama merupakan salah satu calon gubernur pada Pilkada DKI. Sehingga, kalau pun ada pendukung yang datang, tidak memakai atribut yang akan melanggar masa tenang pilkada ini.

Mengenai kehadirannya bersama pendukung Ahok lainnya, Mulyono mengatakan hal itu dilakukan untuk berjaga-jaga agar tidak ada pihak tertentu datang berpura-pura sebagai pendukung.

"Kami berjaga-jaga seandainya ada pihak tertentu yang berpura-pura mendukung dan mengenakan atribut kampanye, makanya kami berjaga-jaga," ujar Mulyono.

Jika ada yang datang dengan atribut kampanye pihaknya akan meminta untuk pulang. Namun, dia optimistis yang datang tidak ada yang mengenaka atribut kampanye. Kalau pun ada, dia mencurigai mereka bukan massa pendukung Ahok.

"Kalau pun ada kita akan tanya ketua organisasinya apa," ujar Mulyono.

Ia menyebut, hari ini juga tidak ada mobil komando. Oleh karenanya, tidak ada orasi di barisan pendukung Ahok.

Pantauan Kompas.com, pendukung Ahok di luar sidang tidak terlihat mengenakan atau membawa atribut kampanye Ahok-Djarot. Massa terlihat duduk-duduk di trotoar sambil ngobrol-ngobrol.

Sementara di sisi lain, massa kontra Ahok dari ormas keagamaan sudah datang. Jumlahnya lebih banyak dari pendukung Ahok, dan mereka berorasi.

Kompas TV Massa Pro dan Kontra Ahok Berdemo dengan Tertib
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com