Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Saya Tersanjung Bisa Jadi Bagian dari PPP

Kompas.com - 20/02/2017, 16:25 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengapresiasi langkah arus bawah Partai Persatuan Pembanguan (PPP) di Jakarta yang mengalihkan dukungan mereka kepada Anies Baswedan-Sandiaga pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Ya betul, kami seperti keluarga sendiri dan PPP yang juga awalnya mensuport (mendukung) Mas Anies," kata Sandiaga saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin (20/2/2017).

(Baca juga: Taufik: PPP "Asli" Dukung Anies-Sandi)

PPP pada putaran pertama mendukung pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Namun, paslon nomor satu itu tak lolos pada putaran pertama berdasarkan hasil hitung cepat.

Sandiaga menambahkan, dia bersyukur bisa kembali berkoalisi dengan PPP untuk Jakarta lebih baik.

Dia juga merasa sebagai keluarga besar dari PPP lantaran memiliki saudara yang merupakan kader partai berlambang kakbah tersebut.

"Saya tersanjung bisa jadi bagian PPP yang pernah juara di Jakarta dan sampai sekarang masih terlihat perkasa," kata Sandiaga.

Lima dewan pimpinan cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) se-Jakarta mengalihkan dukungannya kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

(Baca juga: 5 DPC se-DKI Alihkan Dukungan ke Anies-Sandi, DPW PPP Belum Bersikap)

Ketua DPC PPP Jakarta Selatan, Syaiful R Dasuki, mengatakan, dukungan dari basis bawah PPP kepada Anies-Sandi adalah takdir yang tertunda.

Sebab, selama ini basis bawah PPP dari awal sudah berkomunikasi dengan Sandiaga.

Kompas TV Pasangan calon nomor urut 2 memberikan penjelasan terkait visi misinya untuk kota Jakarta jika terpilih menjadi pimpinan ibukota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com