Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga Jakarta soal Kerja Petugas PPSU

Kompas.com - 24/02/2017, 22:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) ramai diperbincangkan. Khususnya ketika video petugas PPSU menyelam di got demi membersihkan saluran air itu, mendadak viral di media sosial.

Komentar warga Jakarta soal petugas PPSU ini banyak yang bernada positif. Stevanus (40), warga Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur ini salah satunya. Menurut Stevanus merasakan manfaat kerja petugas PPSU di tempat tinggalnya. Misalnya di dekat rumahnya terdapat pohon beringin besar.

Sebelum PPSU dibentuk kadang dedaunan yang jatuh dari pohon beringin kerap mengotori jalan di depan rumah. Tapi sekarang ini tidak lagi.

"Jadi kalau setiap pagi keluar rumah, sekarang bersih. Saya keluar mau berangkat kerja itu mereka masih sapu-sapu," kata Stevanus, kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Stevanus juga memuji kerja PPSU yang tak hanya berdiam membersihkan di satu tempat saja, melainkan kadang berpatroli dengan mobil.

"Pernah pas lagi di belakang mobil PPSU, begitu lihat ada genangan mereka langsung berhenti terus bersihin genangan. Dicari sumbatan-sumbatan di saluran airnya," ujar Stevanus. (Baca: Kisah Dadan, Petugas PPSU yang Viral di Medsos karena Menyelam di Got)

Agung (35) warga Plumpang, Jakarta Utara ini juga punya pandangan yang sama. Pasukan berbaju oranye itu rela melakukan pekerjaan yang menurutnya tak semua orang mau atau bisa melakukannya. Misalnya mau berkerja membersihkan saluran got di Plumpang yang dalam kondisi jorok.

"Saat kerja seperti membersihkan saluran mereka rela turun di lumpur, enggak peduli mau gotnya hitam atau kotor. Itu nyata di depan gue," ujar Agung.

"Dan hebatnya di wajah mereka fun, enggak ada tekanan, bisa ketawa-ketawan," tambah Agung.

Wahyu (29) warga Cijantung, Jakarta Timur juga mengungkapkan hal senada. Menurut Wahyu, sudah sepatutnya pekerja PPSU diapresiasi. Banyak jalanan dan saluran air di tempat tinggalnya jadi bersih berkat PPSU.

"Banyak yang dikerjakan, dari saluran air, jalanan, semua dibersihkan. Patut kita apresiasi kerja PPSU," ujar Wahyu.

Ketiganya berharap, warga Jakarta mesti menjaga lingkungannya. Bukan berarti dengan adanya PPSU, warga menggantungkan urusan kebersihan kepada petugas PPSU.

"Bukan berarti ada PPSU masyarakat berdiam saja, justru harus jadi contoh untuk berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungamnya dan jangan buang sampah sembarangan," ujar Agung. (Baca: Penampakan Jembatan Rawan Tempat Anggota PPSU Terpeleset dan Hanyut)

Stevanus mengatakan, apalagi dengan adanya video petugas PPSU yang sampai harus menyelam di got berair kotor hanya untuk membersihkan saluran air. Menurut Stevanus, ke depannya jika got sudah dibersihkan, warga perlu berpartisipasi menjaga got yang sudah bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kasian juga lihat mereka sampai nyelam selokan, itu perjuangan mereka menjaga got jadi bersih. Kita sebagai warga Jakarta ya memberi apresiasinya dengan tidak membuang sampah sembarangan," ujar Stevanus.

Wahyu berharap, para petugas PPSU dilengkapi peralatan memadai dalam bekerja. Juga ada pelatihan-pelatihan dasar agar mereka bekerja tetap memikirkan faktor keselamatannya.

"PPSU harus dilengkapi alat yang lebih aman, dan sesuai standar keamanan, misalnya kayak sarung tangan," ujar Wahyu.

Kompas TV Dadan Wiradana, anggota PPSU SKI Jakarta menjadi viral akibat aksinya melakukan penyelaman tanpa alat di selokan. Petugas Penaganan Sarana dan Prasarana Umum ini diperbincangkan netizen karena aksinya yang berhasil divideokan, saat dirinya masuk ke selokan penuh sampah yang kotor tanpa menggunakan alat bantu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com