Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peroleh BPOM'S Award, Pemprov DKI Akan Tingkatkan Pengawasan Apotek Rakyat

Kompas.com - 28/02/2017, 15:08 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan meningkatkan pengawasan apotek rakyat yang saat ini tersebar di sejumlah daerah di Jakarta.

Salah satunya dengan melakukan sidak di sejumlah pusat-pusat apotek rakyat. Hal ini dilakukan guna mengawasi peredaran obat keras yang tak berizin hingga obat palsu yang sengaja dijual oleh para penjual nakal.

Di samping itu, Pemprov DKI juga akan mendorong agar toko-toko obat bisa menjadi apotek rakyat. Ini agar pengawasan bisa dipermudah.

"Kami akan dorong supaya bersama BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), apotek ini toko obat bisa ditingkatkan menjadi apotek rakyat sehingga bisa terkontrol. Supaya tidak meracuni masyarakat dengan obat palsu, dan kadaluarsa," ujar Djarot usai menghadiri BPOM's Award di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima penghargaan dari BPOM untuk kategori komitmen dan pengawasan obat dan makanan melalui penertiban apotek rakyat. Djarot menjelaskan, ada sebanyak 360 apotek rakyat yang terdata dan tersebar di lima wilayah di Jakarta.

Dari sidak oleh Badan POM Jakarta dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta tahun lalu, ditemukan banyak pelanggaran yang dilakukan apotek rakyat. Mereka kedapatan menjual obat atau kosmetik kadaluwarsa, palsu dan ilegal. (Baca: Djarot: Jangan Sampai Obat Palsu Masuk ke Pasar Pramuka)

Untuk itu Pemprov DKI akan lebih gencar untuk melakukan sidak terhadap apotek rakyat.

"Sidak sudah berkali-kali. Di Pasar Pramuka misalnya mereka nggak mau (diberikan saran), kalau niatnya baik kenapa nggak mau. Sebab begitu dapat rekomendasi dari kami maka customer percaya kalau obatnya asli dan ter-register," ujar Djarot.

Kompas TV Ahok Akan Tutup Toko yang Jual Obat Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com