Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Kapsul Berisi Sabu dari Dubur Mayat di Tol Kapuk

Kompas.com - 02/03/2017, 16:35 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Jajaran Polres Jakarta Utara mengungkap sesosok mayat pria yang ditemukan pada Kamis (23/2/2017), oleh petugas Polisi Jalan Raya (PJR), di saluran air pinggir Tol Kapuk 2 Prof Sedyatmo, KM 21.300, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol M Awal Chairuddin mengatakan, dari dubur mayat tersebut keluar kapsul berisi narkoba jenis sabu.

"Saat tubuh korban kami identifikasi, ternyata di dalam celana dalamnya keluar sebanyak tiga kapsul putih berukuran besar. Saat kami bawa mayat itu untuk diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), ternyata dalam usus mayat pria itu, ada 7 kapsul. Baik berukuran besar ataupun kecil," kata Awal, di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (2/3/2017), siang.

Seluruh kapsul yang ditemukan itu kemudian dibawa ke Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk diperiksa.

"Akhirnya, kami membawakan 10 kapsul tersebut langsung ke jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN). Satu dua hari, kesepuluh kapsul itu diperiksa pihak BNN, di dalamnya itu ternyata mengandung methampetamine," kata Awal.

(Baca: Baru Setahun Bebas dari Penjara, Pria Ini Kembali Edarkan 6,9 Kg Sabu)

Awal menjelaskan, mayat tersebut berhasil diidentifikasi bernama Yantoko (27) warga Dusun Tunglur RT 03 RW 02 Kelurahan Ngadipiro, Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Menurut Awal, Yantoko diketahui baru mendarat di Jakarta pada 19 Februari 2017.

"Jadi, di lokasi ditemukan mayat tersebut, ada ditemukan sebuah tas koper merah tidak jauh dari lokasi dtemukan mayat itu. Dalam tasnya, ada semacam paspor, tiket, identitas, beserta pakaian-pakaian korban. Kami lihat paspornya ternyata pria ini baru saja ke Hongkong, China pada 13 Februari 2017. Sampai di Jakarta itu, pada 19 Februari 2017. Sementara, ditemukan telah tewas pada 23 Februari 2017. Berarti, ya wajar mayat ini sudah dipenuhi belatung saat ditemukan," ucap Awal.

Awal mengatakan pihaknya sudah menghubungi kedua orangtua Yantoko, di Nganjuk. Menurut Awal, orangtua Yantoko mengatakan bahwa putranya itu sempat pamit berangkat ke Jakarta.

"Orangtua korban hanya tahu itu. Si mayat ini waktu masih hidup ternyata sempat pamit ke kedua orangtuanya. Saat ditanya pekerjaan korban ini, telah lama jadi pengangguran. Lalu kami menduga, apabila korban itu merupakan kurir narkoba. Tetapi masih kami dalami dulu," ucap Awal. (Panji Bhaskara Ramadhan)

Kompas TV Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan barang bukti narkoba, berupa 12 kilogram sabu, 168 gram kokain, dan 50 ribu mililiter narkoba jenis baru, berupa cairan 4-CMC alias "blue sapphire". Pemusnahan dipimpin langsung oleh Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Kantor Pusat BNN, Cawang, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com