Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Ada Kesalahan Input Data di "Real Count" Pilkada DKI

Kompas.com - 03/03/2017, 17:44 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan KawalPilkada yang merupakan relawan non-partisan menemukan sejumlah kesalahan dalam laman Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Penggagas KawalPilkada Khairul Anshar mengatakan, pihaknya membandingkan formulir C1 (hasil penghitungan suara) di laman Situng dengan foto formulir C1 plano yang diunggah relawan KawalPilkada di sekitar 4.000 TPS.

"Kami temukan selisih dan kejanggalan. Pertama, data masuk 100 persen, padahal datanya masih bolong-bolong. Jadi tidak konsisten," kata Khairul dalam sebuah diskusi di Kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2017).

Kesalahan kedua yakni ada angka yang nol. Khairul mengatakan, seharusnya information technology (IT) bisa mendeteksi hal tersebut menggunakan algoritma.

"Kemudian datanya 0, tapi angkanya ada. Scan C1-nya kosong, tapi angka perhitungannya ada. Dan ada C1 kosong tapi ada tanda tangannya," kata dia.

Khairul mengatakan, kesalahan-kesalahan tersebut harus diperbaiki. Salah satu caranya dengan mendampingkan hasil scan fomulir C1 dan data yang telah dimasukan. Dengan demikian, kedua angka tersebut bisa dilihat sama atau tidak.

Khairul juga menyarankan adanya perbedaan pekerjaan operator yang mengunggah formulir C1 dan yang memasukkan datanya.

"Antara gambar dan angka nantinya divalidasi oleh anggaplah admin. Nanti admin yang memvalidasi apakah data sama dengan gambar," kata Khairul.

Harus ada peringatan error message apabila formulir yang diunggah kosong. Dengan demikian, saat data 100 persen masuk, tidak ada satu pun data yang kosong.

"Jadi 100 persen itu tidak akan tercapai kalau ada TPS yang bermasalah," kata Khairul.

Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay mengakui adanya kekurangan-kekurangan tersebut. Hadar mengapresiasi proses unggah formulir C1 plano yang dilakukan relawan KawalPilkada sebagai kontrol untuk memastikan kualitas Pilkada berjalan dengan baik.

Namun, Hadar mengatakan, hasil Situng bukan hasil final penghitungan suara.

"Kami tidak akan pernah mengklaim ini hasil akhir karena ada kekurangan dan tidak ada dasar hukumnya. Hasil akhir itu dari pleno penyelenggaranya," kata Hadar dalam kesempatan yang sama.

Hadar mengungkapkan beberapa tujuan adanya Situng. Pertama, yakni untuk menjawab keingintahuan publik tentang hasil pilkada. Kedua, KPU ingin menunjukkan bahwa mereka bekerja secara transparan.

Selain itu, KPU meminta masyarakat untuk mengawasi kinerja KPU. Dengan demikian, masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam penyelenggaraan pilkada.

"Ini sebetulnya kekuatan besar. Jadi ada partisipasi, orang ikutan. Terakhir, ini bentuk pertanggungjawaban kami sebagai penyelenggara," kata Hadar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com