Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beratnya Dampak Kekerasan Seksual terhadap Anak

Kompas.com - 15/03/2017, 18:31 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur mengatakan, kekerasan seksual pada anak menimbulkan dampak yang sangat berat bagi korbannya. Termasuk dalam kasus grup paedofilia di Facebook "Official Candy's Groups". 

"Kalau rehabilitasi untuk korban pornografi itu sangat berat sekali, sama seperti kita nangani korban narkoba, dan biayanya sangat mahal," kata Pribudiarta, Rabu (15/3/2017).

Rehabilitasi bagi korban mendesak untuk dilakukan. Sebab, dalam sebagian besar kasus kekerasan seksual terhadap anak, pelakunya ternyata juga pernah menjadi korban semasa kecilnya.

Baca: Grup Pedofil di Facebook Simpan Ratusan FIlm dan Foto Pornografi Anak

Wawan (27), pendiri grup Facebook paedofil "Official Candy's Groups", diketahui pernah menjadi korban kekerasan seksual oleh temannya saat berusia 7 tahun.

Wawan adalah salah satu contoh apa yang disebut Pribudiarta sebagai korban yang terjebak dalam siklus kekerasan seksual. 

"Kalau tidak diputus mata rantainya nanti akan terus muter, apalagi dalam budaya kita anak laki tidak suka bercerita, nganggap dirinya kuat. Itu bahaya apabila orangtuanya juga enggak perhatian," katanya.

Berbagai upaya untuk mencegah tindak kejahatan ini harus dilakukan dengan edukasi dan kampanye kepada anak dan keluarga. Namun tidak hanya orangtua, peran lingkungan sekitar dan sekolah juga penting untuk mencegah kejahatan ini.

Apalagi dengan pesatnya perkembangan teknologi, anak bisa dengan mudahnya terpapar konten-konten yang membuatnya terjerumus dalam tindak kekerasan seksual.

 

Baca:Pendiri Grup Facebook Paedofil Ini Alami Kekerasan Seksual Saat Kecil

"Kerusakan yang ditimbulkan akibat pornografi seperti ditabrak bus, prefrontal cortex-nya rusak. Kalau rusak dia tidak akan bisa lagi membedakan mana yang real mana yang tidak," ujar Pribudiarta.

Untuk itu, Pribudiarta mengimbau orangtua menjalin hubungan yang baik dengan anak, agar anak mau terbuka. Anak juga harus selalu diingatkan untuk tidak membiarkan tubuhnya dipegang-pegang oleh orang dewasa yang bukan keluarga.

Baca:Posting Konten Pornografi Anak Diupahi Uang Virtual

Kompas TV Pelaku Jaringan Paedofil Online Dijerat UU ITE & Pornografi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com