Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketatnya Pengamanan Pencetakan Surat Suara Pilkada DKI Putaran Kedua

Kompas.com - 23/03/2017, 17:16 WIB
Nursita Sari

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Vice General Manager PT Gramedia Printing Benny Setyawan mengatakan, pengamanan proses pencetakan surat suara yang akan digunakan pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 dijaga ketat.

Ada tiga lapis pengamanan yang dilakukan pihak percetakan. PT Gramedia Printing merupakan pemenang tender yang mencetak surat suara pada putaran kedua Pilkada DKI.

"Jadi kami dalam hal memproses surat suara ini karena sangat confidential, memiliki beberapa lapis keamanan. Tentunya kami berkoordinasi dengan Polda, Polres, dan Polsek," ujar Benny di Kantor PT Gramedia Printing, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/3/2017).

 

Baca: Surat Suara pada Pilkada DKI Dilengkapi Micro Text

Benny mengatakan, ada 23 orang polisi yang berjaga secara bergantian selama 24 jam. Selain itu, pengamanan juga dilakukan dengan adanya identitas khusus yang digunakan petugas percetakan.

Semua petugas yang masuk ke area produksi akan diperiksa. Mereka tidak boleh membawa alat perekam.

"Terhadap alat perekam apa pun, termasuk handphone, tidak diperbolehkan dibawa ke dalam area produksi. Jadi memang ada kekhusuan di sini karena ini juga merupakan tugas negara yang harus kami jaga," kata Benny.

 

Baca: Harga Tiap Lembar Surat Suara Putaran Kedua Pilkada DKI 2017 Rp 71

Sementara itu, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, proses pencetakan surat suara ditargetkan selesai pada 29 Maret 2017.

Jumlah surat suara yang dicetak sebanyak jumlah daftar pemilih sementara (DPS), yakni 7.264.749, ditambah surat suara cadangan 2,5 persen DPS per TPS. Setelah daftar pemilih tetap (DPT) ditetapkan pada 5 April, KPU DKI Jakarta akan meminta PT Gramedia Printing untuk mencetak sisa surat suara yang diperlukan.

"Proses pencetakan, packing, pengepakan, itu nanti tanggal 29 sudah selesai. Kalau nyetaknya sih enggak lama, yang lama packing segala macam karena harus dihitung, enggak boleh lebih, enggak boleh kurang. Jadi persis sama dengan pesanan kami," ucap Sumarno dalam kesempatan yang sama.

Setelah proses pencetakan hingga pengepakan selesai, surat suara tersebut akan dikirim ke KPU kabupaten/kota untuk disortir dan dilipat.

Baca: Surat Suara untuk Pilkada DKI Putaran Kedua Dicetak Gramedia Printing

Kompas TV Pilkada serentak yang terjadi di ibu kota DKI Jakarta masih meninggalkan berbagai catatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com