JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat informasi mengenai dugaan adanya kebocoran soal dan kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di DKI Jakarta.
Susi mengatakan, menindaklanjuti dugaan tersebut, Disdik DKI telah mengumpulkan ketua rayon di sekolah-sekolah di Jakarta untuk melihat nilai ujian siswa di tiap sekolah. Hasilnya, Dinas Pendidikan DKI tidak menemukan adanya siswa yang mendapatkan nilai di luar kewajaran.
Susi menduga, informasi mengenai pembocoran soal dan kunci jawaban USBN hanya sekadar isu karena bukti fisik kebocoran soal dan kunci jawaban tak ditemukan.
"Kalau dengar kabar iya, tapi kalau bukti kami belum menemukan bukti. Indikasi kebocoran apakah itu hanya isu, ini anak-anak belajar dan dapat soal dari mana, nggak ada bukti fisik, ya kami nggak bisa buktikan," ujar Susi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/3/2017).
(baca: FSGI Sebut Kebocoran Jawaban USBN di Jakarta Libatkan Bimbel)
Terkait dugaan adanya keterlibatan lembaga bimbingan belajar (bimbel) dalam pembocoran USBN, Susi mengaku tak mengetahuinya. Susi meyebut belum ada regulasi yang mengatur sanksi terhadap lembaga di luar instansi formal seperti sekolah yang terbukti membocorkan soal atau kunci jawaban USBN.
Namun, bisa saja hukuman yang didapat ialah sanksi sosial dengan membuka identitas lembaga bimbel tersebut.
Adapun bagi siswa yang ketahuan mendapatkan bocoran soal, maka ujiannya akan dibatalkan dan harus diulang.
"Belum, kami kayaknya belum ada regulasi. Paling sanksi sosial, diekspose saja. Itu sanksi sosial, namanya kan jadi jelek," ujar Susi.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) sebelumnya menyatakan menerima laporan adanya pembocoran soal dan kunci jawaban USBN di DKI Jakarta. Adapun kebocoran soal itu terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat.
Dugaanya, kebocoran soal dilakukan oleh sejumlah lembaga bimbel. Berdasarkan laporan yang diterima FSGI, harga bocoran soal USBN dan kunci jawabannya berkisar Rp 10 juta untuk enam paket kunci jawaban, esai maupun pilihan ganda. Menurut FSGI, umumnya siswa membelinya secara berkelompok dengan uang patungan antara Rp 100.000- Rp 150.000 per orang.
(baca: Mendikbud: Bimbel Pembocor Soal USBN Akan Ditindak Secara Hukum)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.