JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah kampanye di sekitar Pasar Kemiri, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berkampanye di RW 07 Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Senin (3/4/2017).
Saat kampanye di lokasi itu, Djarot lebih banyak berdialog dengan warga.
Di sana, politisi PDI Perjuangan itu mendengarkan permintaan warga yang disampaikan Sudarmanto terkait renovasi mushala dan dua rumah di lingkungan tersebut. Sudarmanto berharap dua rumah warga itu direnovasi oleh "pasukan merah" yang akan dibentuk Pemprov DKI Jakarta.
Selain renovasi mushala dan rumah, Sudarmanto mengatakan bahwa warga setempat berharap Djarot mau menyediakan ambulans untuk RW 07.
"Di sini perlu saya sampaikan, luas RW 07 kurang lebih 56 hektar dengan 2.670 jiwa," kata Sudarmanto, di hadapan Djarot dan warga lainnya.
(baca: Pernah Dihadang di Kembangan Utara, Hari Ini Djarot Datang Lagi)
Djarot kemudian menjawab permintaan tersebut. Terkait perbaikan mushala, Djarot janji akan memelajari status lahannya dan jika memungkinkan akan membangun bersama-sama warga saat dirinya kembali aktif menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Mantan Wali Kota Blitar itu ingin desain mushala tersebut memiliki halaman agar dapat digunakan untuk berbagai kegiatan warga.
"Tidak hanya bangunan, tapi ada halaman. Biar asri, anak-anak juga bisa main di situ. Di samping mushala, selain tempat main, bisa taman untuk kegiatan majelis taklim," ujar Djarot.
Adapun terkait permintaan ambulans, Djarot mengatakan warga tak perlu repot karena tersedia di puskesmas kecamatan.
"Kalau butuh (ambulans) telepon ke puskesmas. Saya jamin 20 menit ambulans datang," ujar Djarot.
(baca: Djarot Ingin Semua Pasar Ditata Rapi dan Bersih)
Menurut Djarot, layanan ambulans dari puskesmas akan memudahkan warga karena tidak repot mengurus, dan tak perlu menyiapkan biaya perbaikan mobil, bayar sopir, hingga bahan bakar.
"Lebih baik ambulans dari kami (di puskesmas), kami yang ngurus," ujar Djarot.
Lalu soal renovasi rumah, Djarot meminta Sudarmanto mendata rumah yang butuh direnovasi dan akan dikerjakan pasukan merah.
"Dikerjakan para PHL kami namanya pasukan merah. Untuk atapnya kami ganti dengan baja ringan. Dinding dan keramik lainnya (oleh) pasukan oranye. Makanya untuk bangun rumah namanya pasukan pelangi (karena warna warni)," ujar dia.
(baca: Pemprov DKI Susun Pergub Pembentukan Pasukan Merah)