JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat enggan berbicara banyak terkait pertemuannya dengan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, Rabu (26/4/2017) malam. Djarot mengatakan tidak membicarakan hal tertentu secara spesifik saat bertemu Sandiaga.
"Enggak ada (pembicaraan spesifik), beliau ingin tanya, ingin belajar, itu saja he-he-he," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (27/4/2017).
Djarot mengatakan bahwa pertemuan itu hanya makan malam biasa.
"Ya ngobrol biasa, makan malam biasa," ujar Djarot.
(baca: Djarot: Sejarah Akan Mencatat, yang Kalah Justru Dianggap Pemenang... )
Dalam pertemuan tersebut, Djarot mengaku meminta Sandiaga memerhatikan pembangunan infrastruktur untuk perhelatan Asian Games 2018 seperti MRT, LRT, dan venue-venue untuk pertandingan olahraga.
Secara terpisah, Sandiaga mengatakan bahwa saat bertemu Djarot dia mengungkapkan sebagai pengusaha dirinya sangat senang dengan proyek infrastruktur untuk pembangunan dan meningkatkan konektivitas warga.
"Saya senang banget infrastruktur dan pasti legacy Pak Basuki dan Pak Djarot akan kami lanjutkan," kata Sandiaga.
Sandiaga menjamin ketika menjabat nanti akan bertanggungjawab dalam menggunakan APBD, dengan meneruskan e-budgeting dan pengelolaan yang transparan serta akuntabel.
Sandiaga mengundang Djarot makan malam sebagai langkah rekonsiliasi setelah pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.
Berdasarkan hasil real count formulir C1 atau sertifikat hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU DKI Jakarta melalui Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), pasangan nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga memeroleh 57,95 persen suara, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot meraih 42,05 persen perolehan suara.
Anies-Sandi unggul di semua wilayah di DKI Jakarta berdasarkan hasil real count tersebut.