Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler: Problem Intoleransi hingga Dana Donasi Cak Budi

Kompas.com - 03/05/2017, 07:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Problem intoleransi terhadap keberagaman di Indonesia menjadi salah satu hal paling disorot oleh pembaca Kompas.com sepanjang Selasa (2/5/2017) kemarin.

Berita lain yang menarik pembaca kemarin antara lain tentang persoalan parkir meter seperti dikemukakan oleh Sandiaga Uno. Ada pula soal Fadli Zon yang melaporkan netizen yang dianggapnya mengancam keselamatannya.

Berikut ini lima berita terpopuler Kompas.com 2 Mei 2017.
 
1. Temuan Kemendikbud soal intoleransi di Sekolah

Intoleransi sejatinya bukan hal baru di Indonesia. Ironisnya, hal ini terjadi di dalam dunia pendidikan, bidang yang seharusnya memupuk rasa cinta akan keberagaman.

Penelitian Kemendikbud menunjukkan bahwa ada siswa yang menolak Ketua OSIS yang berbeda agama dengannya.

Dalam sebuah diskusi peringatan Hari Pendidikan Nasional oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jakarta, kemarin, Ketua Yayasan Cahaya Guru Henny Supolo Henny mengungkapkan bahwa politik praktis tidak secara langsung mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Namun, lanjut Henny, hal itu berdampak terhadap kemerdekaan berpikir anak-anak.

Baca hasil penelitian Kemendikbud ini pada artikel "Pilkada DKI Dikhawatirkan Timbulkan Intoleransi di Lingkungan Sekolah".

2. Sandiaga dan problem parkir meter

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno menilai sistem parkir meter tidak cocok diterapkan di Jakarta. Ia menganggap sistem parkir meter hanya cocok diterapkan di negara yang karakter masyarakatnya individualis. Hal yang disebut Sandi berbeda dari karakter masyarakat Indonesia.

"Kalau kita lihat di sini parkir kita dibantuin, mau belanja ada yang bantuin. Karena memang banyak lapangan pekerjaan yang dibutuhkan," kata Sandi.

Karena itu, ia menawarkan solusi baru berupa aplikasi "Jukir" yang dianggapnya lebih tepat ketimbang sistem parkir meter.

Baca juga:
- Sandiaga: Parkir Meter Bukan Budaya Kita
- Djarot Minta Sandiaga Belajar Pengelolaan Sistem Parkir

3. Pengancam Fadli Zon minta maaf

Pemilik akun Twitter @NathanSuwanto dilaporkan karena posting yang dianggap mengancam jiwa Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.

Pengacara Wakil Ketua DPR Fadli Zon dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Ali Lubis mengatakan bahwa pemilik akun tersebut telah meminta maaf secara terbuka atas kicauan yang bernada mengancam terhadap kliennya.

Namun, proses hukum terhadap Nathan akan tetap berlangsung. Ali berharap laporannya diproses oleh polisi. Menurut dia, kasus ini tidak bisa dituntaskan dengan mediasi untuk berdamai.

Baca juga:
- Pengancam Meminta Maaf, Pihak Fadli Zon Tetap Ingin Proses Hukum
- Soal Ancaman Pembunuhan, Pengacara Fadli Zon Siapkan Saksi dan Bukti
- Diancam Dibunuh, Fadli Zon Laporkan Pemilik Akun Twitter @NathanSuwanto

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com