Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan Anies-Sandi jika Ingin Tambah Luas RTH di Jakarta

Kompas.com - 16/05/2017, 16:10 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, diharapkan bisa menambah luas ruang terbuka hijau (RTH) di DKI Jakarta.

Total luas RTH di Jakarta saat ini sekitar 9,98 persen dari total 30 persen yang harus disediakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 26/2007 tentang Tata Ruang dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) DKI Jakarta.

Di dalam pasal 29 dan 30 UU Nomor 26/2007 disebutkan jika RTH 30 persen tersebut rinciannya 20 persen RTH publik dan 10 persen RTH privat.

RTH publik diartikan sebagai RTH yang mesti disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sampai saat ini, hal itu baru disediakan kurang dari 10 persen atau hanya 9,98 persen yang artinya Pemprov DKI Jakarta masih berutang penyediaan 10 persen RTH publik.

Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga, mengatakan ada dua tantangan jika Anies-Sandi ingin menambah luas RTH di Jakarta.

"Jadi PR atau tantangannya ada dua. Satu yang menjadi ganjalan utama adalah perubahan nama dinas yang mengurusi RTH Jakarta. Sejak berubah nomenklatur namanya berubah jadi Dinas Kehutanan," ujar Nirwono, kepada Kompas.com, Senin (15/5/2017).

Perubahan nama itu membuat pemahaman RTH yang harus ditambah berubah menjadi RTH hutan.

"Kalau boleh jujur di Jakarta enggak ada hutan, mana sih di Jakarta yang ada benar-benar namanya hutan, yang ada cuma hutan-hutanan, luasnya kecil, pohonnya enggak banyak dan mestinya dengan UU Otonomi Daerah DKI itu bisa dikembalikan namanya menjadi Dinas Pertamanan," jelas Nirwono.

(baca: Anies-Sandi Diminta Perbanyak RTH, Bukan RPTRA)

Pergantian nama sejak Januari 2017 itu dianggap Nirwono agar bisa terkait dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kemudian, jika menggunakan nama Dinas Pertamanan, pendekatan penambahan RTH yang bisa dilakukan Anies-Sandi adalah dengan membuat taman-taman skala kecil.

Adapun tantangan kedua yang mesti dibereskan Anies-Sandi untuk menambah RTH di DKI Jakarta adalah dengan memperkuat konsistensi dan komitmen pemerintah baik daerah atau pusat terhadap keinginan tersebut.

"Bisa saya katakan dalam 20 tahun terakhir pemerintah termasuk pusat enggak pernah serius menambah RTH. RTH jadi primadona pas banjir, bilang kalau di Jakarta masih kurang, tapi habis itu lupa lagi tanpa penanganan teknis," tuntas Nirwono.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com