JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak empat orang polisi wanita (polwan) dipilih untuk menjadi anggota Satgas Rajawali Polres Jakarta Timur.
Keempat polwan dibagi dalam dua tim yang berbeda, sehingga masing-masing tim terdiri dari dua orang polwan.
Satgas Rajawali dibentuk untuk memperkuat keamanan malam hari di kawasan Jakarta Timur. Adanya polwan yang dipilih sebagai anggota Satgas Rajawali juga bukan tanpa alasan
"Polwan sebagai simbol humanis dari Satgas Rajawali," ujar Pimpinan Satgas Rajawali Tim 1, Ipda Dody kepada Kompas.com, Rabu (31/5/2017).
Selain sebagai simbol humanis, lanjut Dody, para Polwan ini juga memiliki tugas khusus. Para Polwan dikhususkan untuk membantu menangani kasus-kasus yang melibatkan pelaku dari kaum wanita.
Baca: Satgas Rajawali Dibekali Kemampuan Menembak hingga Bela Diri
"Jadi tugas khusus mereka kalau ada penggeledahan-penggeledahan narkoba atau kejahatan jalanan lainnya yang pelakunya wanita," ucapnya.
Ia mengatakan, pemberantasan tindak kriminal yang dilakukan oleh kaum wanita ini menjadi salah satu atensi Kapolres Jakarta Timur.
"Terutama kejahatan dalam kaitannya dengan narkoba," kata dia.
Meski demikian selama dibentuk, Satgas Rajawali belum menemukan tindakan-tindakan kriminal yang dilakukan kaum wanita.
"Kami baru seminggu dibentuk, belum ada kasus-kasus khusus yang ditangani Polwan. Tapi kami yakin formasi ini penting," ucap dia.
Baca: Empat Polwan Dilibatkan dalam Satgas Rajawali Polres Jaktim
Sebelnya Kapolres Jakarta Timur, Kombes Andry Wibowo mengatakan, Polwan juga dilibatkan dalam Satgas Rajawali bentukannya.
"Jadi ada empat orang Polwan jadi anggota Satgas Rajawali," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2017).
Sama halnya dengan anggota Satgas Rajawali lainnya, lanjutnya, empat orang Polwan ini pun dipilih melalui serangkaian proses seleksi.
"Karena memang ini kan seleksi ya. Jadi dicari yang memang punya skill," sebutnya.