Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Djarot "Mencuci Otak" Pasukan Putih...

Kompas.com - 07/06/2017, 10:08 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberi pengarahan kepada pasukan antar jemput izin bermotor (AJIB) dari Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI Jakarta.

Pembekalan itu dilakukan agar petugas AJIB yang dijuluki pasukan putih itu bisa melayani perizinan masyarakat dengan baik.

"Tadi saya berikan pembekalan sekaligus, maaf ya, dalam tanda kutip, cuci otak, supaya petugas AJIB ini bukan hanya sehat jasmaninya, karena dia harus mobile tetapi juga rohaninya yang kuat terutama ketika menghadapi berbagai macam cobaan, godaan di lapangan," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (7/6/2017).

(baca: Apa Saja Izin yang Bisa Diurus Melalui "Pasukan Putih" dari PTSP?)

Pasukan putih bertugas untuk melayani masyarakat yang ingin mengurus perizinan. Warga yang ingin mengurus perizinan bisa menghubungi call center BPTSP.

Kemudian, pasukan putih akan datang ke rumah warga untuk mengambil berkas-berkas perizinan warga dan mengurusnya hingga selesai.

Djarot mengatakan bahwa pasukan putih adalah upaya pemberantasan calo. Djarot berharap pasukan putih tahan godaan selama bertugas di lapangan.

"Paradigam masa lalu harus diubah total. Dulu seakan-akan kita majikan sehingga ketika memberi pelayanan perizinan, ada tarifnya, ada syaratnya. Syarat formal ada, tarif resmi ada, eh ditambah lagi tarif tidak resmi," ujar Djarot.

Djarot juga meminta pasukan putih bersabar menghadapi berbagai macam pelanggan, menjaga integritas dan keramahan saat bertugas. Djarot ingin pasukan putih memahami bahwa mereka adalah pelayan masyarakat.

Djarot meminta Kepala BPTSP Edy Junaedi untuk menjamin integritas pasukannya.

"Pak Edi tolong mereka yang turun diuji betul. Kalau tidak bagus, tidak jujur, atau mempersulit dan tidak beri solusi, yang kena bukan hanya Anda petugas AJIB. Pak Edy sebagai kepala dinas juga kena, saya juga," ujar Djarot.

(baca: Apa Tugas "Pasukan Putih" yang Dibentuk Pemprov DKI?)

Dalam acara tersebut, Djarot sekaligus menyerahkan perlengkapan tambahan dari Bank DKI untuk pasukan putih yang bertugas di lapangan. Atribut yang diberikan adalah helm, jaket, baju seragam, dan juga mesin EDC (electronic data capture).

Pasukan putih membawa mesin EDC untuk memastikan transaksi selama proses perizinan dilakukan secara non-tunai. Meski layanan ini gratis, warga tetap harus membayar retribusi perizinan yang resmi.

"Selamat pada kalian semua, kalian bukan petugas biasa, tapi kepanjangan tangan kami. Bikin lah orang senang dan bahagia, semakin senang dan bahagia, Anda akan dikenang sebagai petugas yang baik," ujar Djarot.

Kompas TV Djarot Berkomunikasi dengan Ahok Soal Program
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com