Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Perampok di SPBU Daan Mogot Punya Jaringan di Luar Jakarta

Kompas.com - 12/06/2017, 17:57 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan bahwa kawanan perampok di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, adalah sudah terlatih.

Argo menyampaikan hal itu karena para pelaku berani merampok di siang hari.

"Dia residivis sudah terlatih. Kami investigasi lewat saksi-saksi," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/6/2017).

(baca: Polisi: Perampok di SPBU Daan Mogot "Pemain Lama")

Argo menuturkan, keempat pelaku perampokan di SPBU Daan Mogot adalah "pemain lama" yang sudah puluhan kali beraksi. Menurut Argo, setiap kali beraksi, kawanan perampok tersebut kerap menggunakan modus menggembosi ban kendaraan korbannya.

"Ini lagi kami cek, sudah 20 lebih TKP. Jaringannya tidak hanya di Jakarta saja. Ini lagi kami kejar.

(baca: Ciri Pelaku Perampokan di SPBU Daan Mogot Dikenali Lewat CCTV)

Aksi perampokan sadis di SPBU Jalan Daan Mogot KM 12, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, terjadi pada Jumat (12/7/2017), siang. Perampokan terjadi saat korban, Davidson Tantono (30), sedang turun dari mobilnya untuk menambal ban mobilnya yang kempis.

Sempat terjadi tarik-menarik tas berisi uang yang dirampok. Namun, perampok kemudian menembak Davidson di bagian kepala. Davidson meninggal di tempat kejadian.

Kompas TV Jelang Lebaran, aksi tindak kriminal seperti perampokan perlu diwaspadai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com