Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 4 Hari, 2 Nyawa Melayang di Tangan Perampok Bersenjata

Kompas.com - 13/06/2017, 06:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kasus perampokan bersenjata terjadi dalam waktu berdekatan di wilayah Jabodetabek. Kedua kasus ini terjadi pada siang hari, atau saat kondisi ramai.

Kasus pertama menimpa Davidson Tantono (30) di SPBU Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017). Davidson tewas ditembak perampok setelah mengambil uang di bank.

Kasus kedua menimpa Italia Chandra Kirana Putri (22), warga Perumahan Bugel Indah, Karawaci, Kota Tangerang, Senin (12/6/2017). Italia tewas ditembak di depan rumahnya oleh pelaku yang hendak mencuri motor.

Dalam kedua kasus tersebut, pelaku yang beraksi jumlahnya lebih dari satu. Dalam kasus perampokan Davidson, diduga ada empat pelaku yang terlibat, sedangkan dalam kasus Ita, diduga ada dua pelaku.

Adapun pelaku dalam kasus Davidson merampok uang Rp 350 juta yang baru diambil. Rencananya, uang itu digunakan Davidson untuk keperluan koperasi miliknya.

(Baca juga: Polisi: Perampok di SPBU Daan Mogot Punya Jaringan di Luar Jakarta)

Sementara itu, pelaku dalam kasus Ita belum sempat mencuri sepeda motor yang diparkir di dalam halaman rumah Ita. Para pelaku sempat dipergoki Ita dan diusir hingga dipukul keluar menggunakan sapu lidi.

Dalam kedua kasus ini, korban sama-sama melawan para pelaku yang kemudian menerima tembakan dari senjata api pelaku.

Menurut keterangan saksi mata di SPBU Daan Mogot, Davidson sempat tarik-menarik tas berisi uang dengan pelaku sebelum ditembak, sedangkan Ita juga melawan pelaku yang hendak mencuri sepeda motornya dengan sapu lidi.

 

Dua pelaku dalam kasus Ita yang terekam kamera CCTV itu masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Minim penjagaan

Dalam kasus pencurian di rumah Ita, menurut keterangan sejumlah tetangga di lokasi, sepeda motor yang diincar pelaku dalam kondisi dirantai sebagai kunci gandanya sehingga sulit untuk dibawa keluar.

Pantauan Kompas.com pada Senin malam, posisi sepeda motor ada di ujung pagar rumah. Ruang untuk mengeluarkan sepeda motor tersebut juga cukup sempit sehingga diperkirakan pelaku butuh waktu ekstra untuk membawa kabur sepeda motor itu.

"Perampoknya jahat sekali. Mereka gagal bawa kabur motor, malah nembak yang punya rumah. Keterlaluan," kata seorang warga Bugel Indah, Rusli (34), Senin malam.

(Baca juga: Kronologi Penembakan Perempuan Korban Curanmor di Tangerang)

Rusli menyampaikan, kawasan Perumahan Bugel Indah memang sepi pada pagi hari. Kebanyakan rumah hanya dihuni oleh asisten rumah tangga atau anak-anak yang pulang sekolah pada siang harinya.

Lingkungan perumahan itu mulai ramai pada sore menjelang malam, atau ketika jam pulang kerja.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com