Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Hari Penembakan Terjadi, Italia Seharusnya Tidak di Rumah

Kompas.com - 13/06/2017, 15:01 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Teman-teman kuliah Italia Chandra Kirana Putri (22), korban penembakan pelaku curanmor, menceritakan hari Senin (12/6/2017) kemarin seharusnya Ita masuk kerja.

Namun, Ita memilih beristirahat dan menukar jadwal masuknya dengan temannya sesama koas atau dokter muda lainnya.

"Talia (sapaan Italia) itu harusnya masuk kemarin, cuma kata dia lagi mau istirahat, begitu," kata salah satu teman Ita, Rio Tandungan kepada Kompas.com usai pemakaman Ita di TPU Selapajang, Selasa (13/6/2017) siang.

Rio mengaku, beberapa jam sebelum perampokan terjadi pada Senin sekitar pukul 13.40 WIB, dia dan beberapa teman lain masih berbincang dengan Ita via chat. Dia pun kaget mendengar kabar bahwa Ita tiba-tiba ditembak pelaku yang hendak merampok sepeda motor yang terparkir di dalam rumahnya.

Arsip Instagram/Italiakirana Akun Instagram Italia Kirana dibanjiri ucapan belasungkawa dari netizen.

Bersama dengan Rio, turut serta belasan teman kuliah Ita yang hadir di pemakaman. Selain itu, juga nampak teman-teman semasa Ita bersekolah dulu hingga teman di luar sekolah dan perkuliahan.

Ita baru saja lulus dari pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, dengan fokus bidang pendidikan sebagai dokter gigi. Dia juga telah menjalani satu tahun masa kerja sebagai dokter muda dari masa dua tahun yang ditetapkan pihak kampus.

Baca: Kronologi Penembakan Perempuan Korban Curanmor di Tangerang

Arsip Instagram/Italiakirana Akun Instagram milik almarhuman Italia Kirana dibanjiri ucapan duka.

Kepergian Ita diawali dengan perampokan sepeda motor miliknya oleh dua pelaku di pekarangan rumahnya, kemarin siang. Ita memergoki kedua pelaku lalu mengejar dan memukul mereka dengan sapu lidi.

Tetapi, pukulan Ita dibalas dengan tembakan yang tepat mengenai dada sebelah kirinya. Kedua pelaku sampai saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Kompas TV Korban Perampokan Ditembak dari Jarak Dekat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com