Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin PO yang Mainkan Harga Tiket Bus Selama Mudik Akan Dicabut

Kompas.com - 19/06/2017, 16:40 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengancam akan memberi sanksi tegas pada perusahaan otobus (PO) yang memainkan harga tiket tidak sesuai ketentuan. Salah satu sanksinya yakni pencabutan izin PO yang bersangkutan.

Sanksi tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32/2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

"Sanksinya sudah sangat jelas diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan, yaitu mulai dari stop operasi, pembekuan izin trayek, sampai dengan pencabutan izin PO," ujar Sigit, kepada Kompas.com, Senin (19/6/2017).

Sigit menuturkan, setiap loket PO di terminal-terminal keberangkatan di Jakarta wajib memasang informasi berupa tarif bus mereka. Personel Dishub DKI Jakarta akan memantau kesesuaian harga tiket yang dijual dan yang diinformasikan melalui penumpang.

Selain itu, anggota Dishub juga mengumumkan agar penumpang mengecek harga tiket tersebut dan melaporkannya apabila tidak sesuai antara harga yang ditetapkan dan harga yang harus dibeli.

"Melalui pengeras suara diinformasikan juga jika ada penumpang yang beli tiket tidak sama dengan harga yang diumumkan di loket," kata Sigit.

(baca: Dishub DKI: 624 Bus Angkutan Lebaran Tidak Laik Jalan)

Dari informasi penumpang-lah Dishub DKI Jakarta akan menindak PO yang nakal dan memainkan harga tiket tersebut.

Adapun Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 3.674 bus yang akan digunakan untuk mudik Lebaran 2017, yang terdiri dari bus reguler AKAP, bus bantuan yakni bus kota, dan bus pariwisata. Bus pariwisata digunakan sebagai bus-bus cadangan apabila ada lonjakan penumpang.

Bus-bus tersebut ada di delapan terminal di Jakarta yang disiapkan untuk mudik. Ada tiga terminal utama, yakni Pulo Gebang, Kampung Rambutan, dan Kalideres. Sementara itu, ada 5 terminal bantuan, yakni Pinang Ranti, Tanjung Priok, Muara Angke, Grogol, dan Lebak Bulus.

Kompas TV Tahun 2017 Peminat Program Mudik Gratis Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com