Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijual Kembali, Ratusan Tiket KA yang Dibatalkan di Stasiun Pasar Senen

Kompas.com - 30/06/2017, 18:22 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Manager Humas PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta, Suprapto mengatakan, pihaknya telah menjual kembali ratusan tiket yang dibatalkan calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Suprapto mencontohkan jumlah penjualan tiket, pembatalan tiket dan penjualan kembali tiket yang telah dibatalkan pada hari Kamis (29/6/2017) lalu.

"Pada tanggal 29 Juni 2017 telah terjadi proses pembatalan pada keberangkatan hari tersebut sebanyak 151 tiket, dimana dari tiket sejumlah tersebut, 133 tiket sudah terjual kembali," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (30/6/2017).

Saat ini, hanya tertinggal 18 tiket saja untuk keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen.

"Sehingga dari 28.000 tiket yang terjual di Stasiun Pasar Senen pada hari tersebut, hanya 18 tiket saja yang dibatalkan atau sebesar 0,00064 persen," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, selama musim mudik Lebaran tahun ini banyak pemudik membatalkan keberangkatannya dari Stasiun Senen, Jakarta Pusat.

Dia mengatakan, per hari ada sekitar 500 hingga 600 calon pemudik yang membatalkan keberangkatan.

"Kalau jumlah penumpang 27.000, yang mengembailkan sebanyak 2,2 persen," ujar Sugihardjo usai meninjau arus balik di Stasiun Senen, Selasa (27/6/2017).

Menurut Sugihardjo, alasan pembatalan keberangkatan kebanyakan karena calon penumpang belum diperbolehkan cuti oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com