Salin Artikel

Saat Tahu Salah Bunuh Orang, Pembacok Nenek Elih Buru-buru Sembunyi

TANGERANG, KOMPAS.com - Puluhan tersangka penyerang sekaligus pembunuh nenek tunawisma bernama Elih (73) di pos ormas Pemuda Pancasila (PP), Lengkong Karya, Kota Tangerang Selatan, ketakutan dan buru-buru sembunyi setelah mengetahui kematian Elih.

Mereka baru merasa takut setelah sadar telah salah membunuh orang, sebab pada awalnya mereka mengincar anggota ormas PP yang menjadi musuh mereka.

"Pas tahu mereka salah sasaran, langsung sembunyi dan golok yang dipakai buat membunuh dibuang satu di kali," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Ahmad Alexander usai rekonstruksi di tempat kejadian perkara, Rabu (30/8/2017).

Ahmad menjelaskan, kasus ini dipicu kekesalan salah satu tersangka karena pacar temannya digoda seorang pria yang diduga anggota ormas PP di Tangsel.

Baca: Pembacok Nenek di Serpong Baru Tahu Salah Sasaran Setelah Lihat Berita

Berawal dari masalah tersebut, para tersangka mengumpulkan teman-temannya lalu merencanakan menyerang secara acak pos ormas PP pada Minggu (13/8/2017).

Penyerangan kemudian dilakukan pada Minggu malam. Sebelum menyerang puluhan orang itu menenggak minuman keras hingga mabuk.

Kemudian mereka menemukan satu pos ormas PP di kawasan Lengkong Karya. Di dalam pos itulah nenek Elih sedang tertidur.

"Dari rekonstruksi kami dapatkan fakta bahwa mereka benar-benar tidak tahu yang di gardu salah satu ormas itu adalah wanita, lebih-lebih nenek-nenek. Mereka cuma tahu ada orang, dan kejadiannya tidak berlangsung lama, satu sampai dua menit," tutur Ahmad.

Para tersangka baru tahu mereka salah menyerang orang keesokan harinya dari berita di media massa.

Sebelumnya, polisi sudah menangkap sebagian tersangka, yakni MBM (16), FSL (21), M PRN (39), RTO (26), SMT (39), dan BCRI (18). Semua tersangka bukan warga Kota Tangerang Selatan.

Polisi kini masih mengejar tersangka lain, termasuk orang yang diduga otak dari kasus peneyrangan ini, UB.

Baca: Tersangka yang Pertama Membacok Nenek Elih adalah Siswa SMA

Selain diduga menjadi otak serangann, UB juga yang menyediakan tiga bilah golok untuk rekan-rekannya.

Atas tindakannya, para tersangka dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun atau hukuman mati.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/30/14001301/saat-tahu-salah-bunuh-orang-pembacok-nenek-elih-buru-buru-sembunyi

Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke