Salin Artikel

Permintaan Maaf Djarot atas Jakarta yang Masih Macet...

Tidak hanya infrastrukturnya, pengembangan moda transportasi itu sendiri juga dilakukan. Misalnya seperti penambahan bus transjakarta, perluasan rute, bergabungnya KWK, Kopaja, hingga Metromini ke PT Transjakarta, dihapusnya angkutan bemo, dan yang lain.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat, sebenarnya semua pembangunan itu sudah terlambat. Seharusnya pengembangan transportasi sudah dilakukan jauh-jauh hari.

Seharusnya program pembangunan di Jakarta hari ini sudah dipikirkan bahkan pada 20 tahun sebelumnya. Jika hari ini pengembangan transportasi dilakukan secara "rombongan", Djarot minta maaf karena itu pasti berdampak kepada kemacetan di Jakarta.

"Saya mohon maaf di kesempatan ini karena keterlambatan Jakarta yang lama. Saya mohon maaf kalau sekarang masih banyak kemacetan. Trotoar juga belum ditata baik. Tapi kalau enggak begitu, kita selesai sudah. Dua tahun lagi kalau kita enggak ngapa-ngapain, telat lagi nih," ujar Djarot saat wawancara khusus bersama Kompas.com, Senin (4/10/2017).

Baca: Djarot Canangkan Pembangunan Trotoar Sudirman-Thamrin Sepanjang 6,6 KM

Djarot mengaku begitu kagum dengan keberanian Jokowi yang langsung melakukan groundbreaking MRT saat menjabat sebagai gubernur. Padahal, Djarot ingat saat itu banyak pro dan kontra mengenai wacana pembangunan MRT.

Djarot mengatakan keberanian semacam itu lah yang dibutuhkan oleh pemerintah. Hasilnya mungkin tidak bisa langsung dirasakan sekarang juga. Namun keputusan besar semacam itu berpengaruh kepada masa depan Jakarta.

"Keberanian kita dalam mengambil keputusan itu untuk jangka waktu ke depan," kata dia.

Andai saja tidak ada pembangunan dan pengembangan transportasi, Jakarta akan menjadi semakin terlambat.

Baca: Kerugian akibat Macet Jakarta Rp 67 Triliun Per Tahun, Ini Kata Pemprov DKI

Djarot ingin pemerintah saat ini memikirkan kondisi 20 tahun ke depan saat membuat kebijakan. Keputusan jangka panjang, itu yang tak kalah penting bagi Djarot. Semua itu agar Jakarta tidak terlambat lagi.

Hari demi hari, era pemerintahan Djarot semakin mendekati akhir. Djarot memang hanya penutup pada pemerintahan yang dimulai Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama.

Namun dia berharap fondasi yang dibangun pada pemerintahan ini soal transportasi akan memberi dampak positif pada Jakarta ke depan. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/09/06302981/permintaan-maaf-djarot-atas-jakarta-yang-masih-macet

Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke