"Kami targetkan 2018 sudah dimulai, akhir 2018. Betul (awal sampai akhir tahun untuk kajian)," ujar Ratiyono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (24/11/2017).
Ratiyono menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta perlu melakukan kajian untuk memastikan stadion tersebut kokoh dan bertaraf internasional.
Pemprov DKI akan menggunakan jasa konsultan untuk mengkaji rencana pembangunan tersebut. Kajian yang diperlukan di antaranya studi kelayakan, analisis lingkungan, hingga konstruksi.
"Kontruksinya harus bener. Di sana tanahnya kemarin kan rawa, sudah gitu kemarin, kan banyak timbunan sampah," kata Ratiyono.
Meski begitu, Ratiyono menyebut lahan di Taman BMW sudah memenuhi syarat dan bersertifikat. Pemprov DKI tinggal memastikan keamanan konstruksi dan kekuatan bangunan yang rencananya dibangun 4 lantai.
Stadion Taman BMW rencananya dibangun dengan skema KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha) sehingga anggarannya tidak dimasukan dalam RAPBD DKI 2018. Ratiyono menyebut sudah ada badan usaha yang menyurati Pemprov DKI untuk membangun stadion itu.
"Yang sudah bersurat ada, tapi kan belum bisa ditentukan. Nanti sifatnya beauty contest, lelang juga," ucapnya.
Meski anggaran pembangunan dinolkan, dalam situs apbd.jakarta.go.id ada dua nomenklatur terkait kajian stadion BMW. Pertama adalah Penyusunan Final Bussines Case Pembangunan Stadion Bertaraf Internasional dengan anggaran Rp 15,9 miliar.
Tolak ukur kinerja adalah tersedianya dokumen DED (detail engineering design) pembangunan stadion bertaraf internasional.
Nomenklatur kedua yaitu Penyusunan Prastudi Kelayakan Pembangunan Stadion Olahraga Bertaraf Internasional dengan dana Rp 2,9 miliar. Tolak ukur kinerjanya adalah tersedianya dokumen prastudi kelayakan pembangunan stadion bertaraf internasional.
Jika ditotal, anggaran untuk dua kajian itu Rp 18,99 miliar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/24/21173741/stadion-taman-bmw-baru-akan-dibangun-akhir-2018