"Tidak benar kalau kami disebut mengambil rezeki angkot," kata Budi saat menghadiri focus group discussion penataan lalu lintas dan kawasan Stasiun Tanah Abang di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Budi menjelaskan, bus transjakarta Tanah Abang Explorer merupakan armada yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan sama sekali tidak memungut biaya ke penumpang di kawasan Pasar Tanah Abang.
"Kami tidak tampil sebagai Transjakarta, tapi sebagai armada Pemprov makanya kami berani bikin gratis," ucap Budi.
Bahkan menurut Budi Kaliwono, bus Transjakarta Explorer membantu para angkot untuk mendapatkan penumpang, karena para sopir angkot hanya tinggal menunggu atau mengantar penumpang di titik-titik penurunan atau keberangkatan penumpang.
"Bus akan meneruskan penumpang dengan angkot, kami dalam hal ini bersama dengan pengusaha angkot dan mikrolet," tutur Budi.
Sebelumnya, sejumlah angkot dengan rute dari dan menuju Tanah Abang mengeluhkan upaya Pemprov DKI yang menutup Jalan Jatibaru untuk dijadikan lahan PKL berjualan.
Akibat dari penutupan jalan tersebut, hanya bus transjakarta yang diperbolehkan masuk ke Jalan Jatibaru. Hal itulah yang menimbulkan kecemburuan sosial dari para sopir angkot terhadap bus transjakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup satu jalur jalan yang ada di depan Stasiun Tanah Abang atau Jalan Jatibaru setiap hari mulai pukul 08.00-18.00. Penutupan jalan itu merupakan bagian dari konsep penataan Pasar Tanah Abang jangka pendek ala Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Satu jalur jalan itu digunakan untuk PKL, sedangkan satu jalur lainnya digunakan untuk transjakarta. PKL pun disediakan tenda yang bisa didapatkan secara gratis tanpa dipungut retribusi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/04/20292431/dirut-transjakarta-kami-tidak-ambil-rezeki-angkot-di-tanah-abang