Salin Artikel

Tak Dipinjami Uang, Tukang Pijit Bunuh Seorang Arsitek di Depok

Direktur Reserse Kriminal Umum Poldw Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, Feri dibunuh oleh AM pada 10 Desember 2017 lalu. Namun, jasad Feri yang sudah membusuk baru ditemukan pada 3 Januari 2018.

"Korban baru ditemukan setelah tetangganya curiga dengan bau busuk dari rumah korban," ujar Nico di Mapolda Metro Jaya, Minggu (7/1/2018).

Nico menambahkan, setelah mendapat informasi terkait tewasnya Feri, penyidik langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi. Berdasarkan hasil olah TKP itu, Feri diduga tewas karena dibunuh.

"Setelah olah TKP dengan tim DVI dan Labfor kami menemukan kejanggalan. Ditemukan juga tetesan darah di beberapa bagian rumah korban," ucap dia.

Berdasarkan keterangan saksi, kata Nico, orang terakhir yang terlihat bertamu ke rumah Feri adalah AM. Polisi pun langsung mengejar AM dan menangkapnya di kawasan Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (6/1/2018) kemarin.

Nico menerangkan, saat diinterogasi AM mengakui telah membunuh Feri. Pada 10 Desember 2017 lalu, AM bersama adiknya datang ke rumah Feri untuk meminjam uang guna membayar kontrakan.

"Saat berkunjung pelaku bilang bahwa keluarganya sedang membutuhkan uang untuk membayar kontrakan. Jika tak segera membayar pelaku dan keluarganya akan diusir," kata Nico.

Bukannya memberi pinjaman, Feri malah menyarankan agar keluarga AM untuk sementara tinggal di rumahnya. Tak dapat pinjaman, AM bersama adiknya kembali ke rumah kontrakannya di kawasan Cinere, Depok.

Namun, saat pukul 23.00, AM kembali mendatangi rumah Feri. Saat itu pelaku datang karena korban meminta untuk dipijat.

"Tersangka sudah kenal korban selama dua bulan, biasanya sehabis mijit korban memberi uang Rp 100.000-Rp 200.000," ujarnya.

Pada saat memijit korban, pelaku kembali mengutarakan ingin meminjam uang kepada Feri. Namun, lagi-lagi Feri lebih menyarankan agar keluarga AM tinggal saja di rumahnya.

Akhirnya, pelaku memutuskan untuk menginap di rumah korban. Saat subuh, korban membangunkan AM untuk sholat subuh berjamaah.

Usai shalat Feri kembali meminta untuk dipijit. Lagi-lagi, saat memijit AM kembali meminta uang.

"Korban mengatakan bahwa pelaku hanya bisa meminta-minta uang saja. Pelaku merasa tersinggung dan mengambil gunting yang langsung menusukkan ke korban," kata Nico.

Usai ditusuk, korban masih memberikan perlawanan. Akhirnya AM mengambil kursi dan memukulkannya ke kepala korban hingga tewas.

Sementara itu, AM mengaku melakukan pembunuhan itu secara spontan. Dia sudah menunggak bayar kontrakan selama dua bulan sebesar Rp 750.000.

Dia pun kini menyesal. Namun, akibat ulahnya AM terancam dikenai Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/07/16171011/tak-dipinjami-uang-tukang-pijit-bunuh-seorang-arsitek-di-depok

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke