Salin Artikel

Polisi Tangkap Pedagang Hewan Langka yang Berjualan di Facebook

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, ketujuh orang tersebut adalah SF, AM, MBK, HRN, IA, ETW dan AR. Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda-beda.

"Dulu kegiatan ini menggunakan toko, kemudian pakai kurir, tetapi sekarang ini sudah berubah sesuai dengan perkembangan teknologi. Jadi ada komunitas khusus yang menyuarakan penjualan binatang dilindungi," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (31/1/2018).

Argo menerangkan, para tersangka mendapatkan hewan-hewan langka itu dari Kalimantan, Sumatera dan Lampung. Mereka akan memesan hewan langka tersebut setelah mendapat pesanan dari konsumennya.

Menurut Argo, para tersangka membeli hewan-hewan langka itu dengan harga ratusan ribu rupiah dan kemudian menjualnya hingga harga jutaan rupiah.

"Dijual laginya dari mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta," kata Argo.

Argo menjelaskan, para tersangka bergabung dalam grup Facebook khusus yang menjual hewan-hewan langka yang dilindungi. Dari grup itu para tersangka bisa langsung berinteraksi dengan pembelinya.

Hewan langka yang disita polisi dari para tersangka yakni buaya muara, lutung jawa, surili jawa, siamang, kucing hutan, bayi burung hantu, ular sanca, kukang, monyet pantai, dan elang bondol.

"Hewan-hewan yang kami sita ini kami serahkan ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) untuk dilepas kembali ke habitatnya," kata Argo.

Para tersangka dijerat Pasal 40 ayat 2 Juncto Pasal 21 ayat 2 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/31/13351961/polisi-tangkap-pedagang-hewan-langka-yang-berjualan-di-facebook

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke