Salin Artikel

Saat Warga dan Pasukan Warna Bahu-membahu Bersihkan Lumpur Pasca-banjir

Perangkat Kelurahan Pengadegan berbenah bersama-sama warga pasca-banjir tersebut. Pada Senin (12/2/2018) ini misalnya. Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye Kelurahan Pengadegan membantu warga membersihkan lumpur di permukiman, termasuk selokan-selokan kecil.

Petugas PPSU tak sendiri dalam membantu warga. Mereka bahu-membahu bersama pasukan warna yang lainnya. Ada pasukan kuning dari satuan tugas (satgas) Dinas Bina Marga, pasukan biru dari satgas Dinas Sumber Daya Air, dan pasukan hijau dari satgas Dinas Kehutanan dari Kecamatan Pancoran.

Pantauan Kompas.com, para pasukan warna itu berbagi tugas. Ada petugas yang mencangkul lumpur yang memenuhi selokan. Lumpur-lumpur itu kemudian dimasukkan ke dalam karung oleh petugas lainnya.

Di antara mereka, ada para petugas yang berjajar untuk mengangkat karung-karung lumpur dan memasukkan ke dalam truk.

"Ayo, ayo, estafet aja diangkat ke sana," kata seorang pasukan warna.

Tak hanya lumpur, mereka juga mengumpulkan barang-barang warga yang rusak akibat banjir serta kayu-kayu untuk dibuang. Mereka mulai bekerja membersihkan lumpur sejak Rabu pekan lalu.

Di antara pasukan warna yang bekerja, ada pula warga yang tengah membersihkan rumah mereka yang kebanjiran.

Lurah Pengadegan Muhammad Mursid juga tampak memantau pekerjaan para pasukan warna itu. Dia meminta sebagian karung berisi lumpur dibawa ke dekat gor kelurahan untuk ditanami tanaman.

"Buat tanaman juga bagus ini, tanah gini, taruh di gor enggak apa-apa," kata Mursid kepada anak buahnya.

Mursid menjelaskan, pasca-banjir, endapan lumpur mencapai 1 meter. Sebab, permukiman yang terdampak banjir berada di daerah cekungan.

Pantauan Kompas.com, tinggi atap rumah warga memang hampir sama tingginya dengan jalan kelurahan. Ada tangga dan bidang miring untuk akses menuju permukiman tersebut.

"Pasca-banjir ini kan meninggalkan banyak sampah dan lumpur. Endapan lumpurnya sampai 1 meter karena itu cekungan, sekarang tinggal sisa-sisanya," ujar Mursid.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/12/14092201/saat-warga-dan-pasukan-warna-bahu-membahu-bersihkan-lumpur-pasca-banjir

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke