Salin Artikel

CW Mengikutkan Anaknya "Homeschooling" karena Trauma Bom Thamrin

Setelah diperiksa di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (19/3/2018) malam, CW mengatakan bahwa kejadian bom Thamrin tersebut membuatnya khawatir akan keselamatan kelima anak adopsinya yang saat itu masih sekolah di pendidikan formal.

"Karena kejadian di Sarinah, saya minta izin tidak sekolah, anak-anak dapat homeschooling," ujar CW.

Ia khawatir, dengan kondisi tubuhnya yang sakit-sakitan, ia sulit menjaga kelima anak yang diadopsinya sejak kecil tersebut.

CW juga menyampaikan, ia dan kelima anaknya tinggal berpindah-pindah hotel 10 tahun karena dia trauma pernah dirampok saat berada di rumahnya.

CW mengatakan, perampokan yang terjadi pada 2000-an itu membuat ia lebih memilih tinggal di hotel yang sistem keamanannya lebih terjamin.

"Ibu ini tinggal di hotel karena ada yang membuat dia traumatic. Pernah dirampok hingga hampir meninggal," ujar pengacara CW, Thomas Edison, yang juga ikut mendampinginya saat pemeriksaan.

Awalnya, pelaporan terhadap CW bermula dari laporan warga kepada Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang menyebut terjadi ekspolitasi anak yang dilakukan CW di sebuah hotel di Jakarta.

Warga tersebut mengetahui hal itu dari FA, salah satu anak adopsi CW yang kabur karena mengaku mendapat tindak penganiayaan dari CW.

LPAI melanjutkan laporan tersebut ke polisi. Adapun polisi kemudian menelusuri laporan itu dan menemukan CW di kamar hotel bersama keempat anak adopsi lainnya. CW belakang diperiksa dan membantah semua tuduhan tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/20/08135481/cw-mengikutkan-anaknya-homeschooling-karena-trauma-bom-thamrin

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke