Pintu ini berada di akses tangga ke Balai Agung di lantai 1 yang biasa dipakai untuk penyelenggaraan acara resmi.
Selain pintu di bagian tengah, tembok kanan kiri juga kini ditutup jendela kayu bergaya rumah Belanda.
Sebelumnya tidak ada jendela dan pintu yang membatasi akses dari lantai dasar atau Balairung ke Balai Agung.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta Firmansyah membantah adanya pembatasan akses.
Ia mengatakan, pemasangan pintu dan jendela untuk mengoptimalkan penggunaan ruang di Balai Kota.
Ia enggan mengungkapkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk penambahan akses ini. Menurut Firman, nantinya akan ada petugas keamanan yang disiagakan jika ada acara.
"Ada lah anggaran perawatan," ujarnya.
Pada November 2017, jendela di pintu masuk Balai Kota DKI Jakarta telah ditutup tirai putih.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/02/14210571/pintu-di-kantor-gubernur-dki-ditambah-pemprov-bantah-pembatasan-akses