Salin Artikel

Pedagang Lokbin: Saya Minta Pak Sandi Segera Tertibkan PKL di Kota Tua

Waryani, pedagang nasi goreng di Lokbin Kota Intan, mengatakan bahwa PKL yang berdagang di kawasan Kota Tua tersebut menjadi penyebab sepinya Lokbin Taman Kota Intan.

"Saya minta Pak Sandi segera ditertibkan PKL-PKL di Kota Tua. Semua dibawa balik ke Lokbin Kota Intan buat ngumpul kembali di sini," kata Waryani saat ditemui Kompas.com, Selasa (3/4/2018).

Waryani mengatakan, banyak PKL di Kota Tua yang dulunya juga berdagang di Lokbin Kota Intan. Namun, mereka memilih kembali berdagang di Kota Tua karena suasana lokbin yang sepi.

Ajeng, pedagang minuman, mengeluhkan tidak adanya ketegasan dari Pemerintah Provinsi DKI dalam menertibkan PKL di Kota Tua. Menurut dia, hal itu membuat keberadaan mereka semakin menjamur.

"Liat saja sekarang nanti habis Magrib pasti banyak PKL di jalanan. Kalau dulu baru sedikit muncul saja langsung diangkut, sekarang kayak dibiarkan saja," kata Ajeng.

Ajeng menilai, menjamurnya PKL di Kota Tua membuat para wisatawan enggan datang ke Lokbin Kota Intan. "Semuanya sudah ketahan di sana, ngapain mereka jauh-jauh ke sini," ujar dia.

Abdullah, pedagang lainnya, menilai bahwa menjamurnya PKL di Kota Tua tak lepas dari kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengizinkan para PKL berdagang di jalanan Tanah Abang. "Ya itu akhirnya PKL merasa aman enggak akan digusur gara-gara Tanah Abang," ucap Abdullah.

Seorang petugas keamanan menyampaikan, tingkat okupansi pedagang di lokbin hanya mencapai angka 20 persen. Banyak di antara pedagang yang memilih kembali berjualan di kawasan Kota Tua sebagai PKL.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jumlah kios yang beroperasi di Lokbin Kota Intan memang bisa dihitung dengan jari. Menurut para pedagang, lokasi itu mulai sepi sejak awal 2018.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/03/18474581/pedagang-lokbin-saya-minta-pak-sandi-segera-tertibkan-pkl-di-kota-tua

Terkini Lainnya

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke