Salin Artikel

Nasib Pengemudi Ojek Online Diamputasi akibat Ditabrak Model Mabuk

JAKARTA, KOMPAS.com - Malang nian nasib M Nur Irfan. Akibat ditabrak mobil BMW di Simpang Harmoni, Jakarta Pusat, pengemudi ojek online itu harus kehilangan kaki kirinya.

Irfan ditabrak mobil yang dikemudikan Tiara Ayu, perempuan yang diketahui berprofesi sebagai model tersebut, Selasa (9/4/2018) kemarin.

Polisi mengatakan, Tiara mabuk saat berkendara dan akhirnya menyenggol motor yang dikendarai Irfan. Bapak satu anak itu pun terjatuh.

Di lokasi, Irfan mengalami luka serius di kaki kiri, dan harus dibawa ke rumah sakit. Dokter yang menangani Irfan memutuskan untuk melakukan amputasi.

"Ya kakinyakan sebelah kiri sebawah lutut sudah tidak bisa disambung, jadi harus segera operasi. Jadi istilahnya traumatic amputasi, tidak bisa bisa lagi disambung," ujar Humas RS Tarakan dokter Adji Kurnianto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/4/2018).

Pelaku tidak ditahan

Usai kejadian itu, polisi memeriksa Tiara. Namun, polisi memutuskan untuk tidak menahan Tiara karena dinilai bertindak kooperatif.

"Tidak ditahan, penahanan kan bukan keharusan sepanjang dia kooperatif, dan berjanji tidak akan akan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti," ujar Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto.

Tiara bisa saja mendapatkan keringan hukuman saat kasusnya disidangkan. Budiyanto mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi dengan mempertimbangan perbuatan baik Tiara, seperti mau membantu biaya pengobatan maupun kebutuhan korban.

Keluarga Tiara, telah menjenguk Irfan di RS Tarakan, Rabu (11/4/2018). Namun, mereka belum diperbolehkan menemui Irfan maupun keluarganya. Keluarga Tiara akhirnya hanya menemui juru bicara keluarga Irfan, Arief Syaripudin.

Keluarga Tiara meminta maaf atas kejadian yang akhirnya mengakibatkan kaki Irfan harus diamputasi. Pihak keluarga juga akan bertanggung jawab penuh pasca-kejadian.

Meski demikian, Arief mengatakan pihaknya tetap akan menempuh upaya hukum terhadap Tiara Ayu.

Mengenai seperti apa langkah hukum yang akan diambil, akan diputuskan setelah melihat kondisi Irfan. Irfan baru selesai dioperasi dan masih dalam masa pemulihan.

"Kita lihat kondisi korban dulu gimana, langkah hukumnya gimana, apakah cukup dengan musyawarah antar keluarga, atau ke pihak berwajib. Makanya, ketika kondisi pasien kata dokter cacat permanen, kondisinya gini-gini, kita siapkan opsi-opsi, langkah hukum apa yang akan dilanjutkan. Tapi, kami sebagai umat Islam, ya, langkah yang pertama mendahulukan musyawarah," ujar Arief.

Khawatir syok

Di mata keluarga, sosok Irfan dalam kesehariannya merupakan pria yang ceria. Keluarga dan kerabat akan terus menemani Irfan untuk memberikan semangat.

Selain berprofesi sebagai pengemudi ojek online, Irfan juga bekerja sebagai pegawai di salah satu toko karbon, di Jakarta Pusat. Pihak keluarga telah menemui pemilik toko agar nanti tetap mengizinkan Irfan bekerja. Pemilik toko telah mengizinkan.

Rekan sesama ojek online juga menggalang dana untuk membantu Irfan. Dia telah bekerja sebagai ojek online sejak 2015 untuk menafkahi istri dan anak laki-lakinya yang berumur 9 tahun.

Kini kondisi Irfan berangsur membaik. Dia sudah sadar. Namun, belum bisa diajak berkomunikasi dengan normal.

"Beliau orangnya ceria ya, jarang ngeliat sedih. Kami khawatir ada syok berat, makanya kami pantau kondisi pasien. Ketika sadar, kami kasih motivasi, kami kasih semangat, supaya tidak ada syok berlebihan," ujar Arief.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/13/12305171/nasib-pengemudi-ojek-online-diamputasi-akibat-ditabrak-model-mabuk

Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke