Salin Artikel

6 Hal Politis yang Disampaikan Amien Rais di Balai Kota

Dalam pidatonya yang disampaikan di Balai Agung Balai Kota, Amien beberapa kali menyinggung soal politik. Berikut enam hal yang disampaikan Amien kepada para ustazah yang bernada politis.

1. Keajaiban Pilkada DKI 2017

Amien mengatakan, Pilkada DKI 2017 lalu adalah keajaiban bagi umat Islam pendukung Anies-Sandi.

"Pilkada tahun lalu sesungguhnya penuh keajaiban," kata Amien kepada puluhan ustadzah, Selasa (24/4/2018).

Amien menilai saat itu unsur Islam mulai dari kelompok pemuda, pesantren, hingga majelis taklim sebenarnya tidak terorganisasi dengan baik.

Kelompok Islam juga menurut Amien tak punya jaringan yang baik. Apalagi, survei saat itu tak memihak pada Anies-Sandi yang didukungnya.

Namun, ternyata Anies-Sandi menang. Amien menilai DKI sebagai miniatur Indonesia bisa mengulang kemenenangan ini di 2019.

"Nah kalau di DKI kita diberi oleh Allah keajaiban itu, insya Allah tahun depan akan ada keajaiaban yang lebih besar lagi," ucap dia.

2. Pengajian disisipkan politik

Untuk mengulang kemenangan itu, Amien berpesan kepada para ustazah agar lebih rajin beribadah. Ia meminta para ustazah juga berpolitik agar calon yang didukungnya menang.

"Saya mohon ya ini kita jangan kehilangan momentum ini, ini baru jelang pilpres, ustazah kalau peduli negara, pengajian disisipkan politik itu harus, harus itu," kata Amien.

Amien mengutip surat Ar-R'ad ayat 11 yang isinya berbunyi "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."

"Jadi, we have to change ourselves," kata Amien.

3. Tunjuk foto Jokowi

Ketika Amien menyadari di sebelah mimbar tempat ia berpidato dipajang foto Presiden Joko Widodo, Amien langsung membahas elektabilitas Jokowi.

"Ini (menunjuk foto Jokowi) elektabilitasnya going down and down," kata Amien disambut riuh para ustadzah.

Setelah itu Amien menjelaskan menurut survei, jika petahana elektabilitasnya di bawah 50 persen, maka sulit untuk menang lagi.

"Kalau di bawah 50 persen itu untuk menang kembali itu seperti mission impossible," kata Amien.

Namun Amien berpesan agar turunnya elektabilitas Jokowi tidak membuat para ustadzah bersantai. Ia berpesan agar mereka mendekatkan diri pada Allah supaya pilihannya menang.

"Kalau ibu peduli negeri, bapak-bapak, anak muda masjid, partai Islam, juga cuma leyeh-leyeh menunggu Allah mengambil alih, is imposible. Jadi kita harus bergerak," kata Amien.

4. Media massa disebut jadi tim sorak

Amien lalu mengaitkan langgengya petahana dengan pemberitaan media massa. Ia mengutip salah satu anggapan bahwa media massa seperti pemandu sorak bagi kebijakan pemerintah.

"The mass media in Indonesia have become cheerleader to the policies of the government. Jadi media massa terutama media cetak sudah jadi tim sorak. Yang sorak-sorak apa saja dibenarkan," kata Amien.

Amien bersyukur ada media sosial. Ia mengatakan tanpa media sosial, ia bisa dibutakan oleh media massa.

"Jadi utang tambah banyak enggak apa-apa, kemudian China masuk enggak apa-apa, kemudian pokoknya semua enggak apa-apa. Tapi untung ada media sosial," kata dia.

5. Ramal Anies

Saat Amien hampir selesai menyampaikan ceramahnya, Anies naik ke panggung bergabung dengan Anies. Keduanya berjabat tangan.

"Mana saya ramal tangannya, insya Allah ini penyelamat negeri," kata Amien menyambut uluran tangan Anies.

Para ustazah dalam acara tersebut langsung bertepuk tangan. Beberapa bahkan meneriakkan "Anies Presiden 2019" dan "2019 Ganti Presiden". Anies hanya tersenyum dan duduk saat mendengar hal itu.

6. Minta jangan takut kekurangan logistik

Amien Rais meminta para ustazah agar tak usah risau bahwa calon pemimpin yang didukungnya kurang logistik.

"Jadi ibu-ibu, kadang-kadang kita seringkali dikotori pikiran kita dengan pendapat yang keliru dan keliru sekali, yaitu kalau kita kurang logistik mana mungkin kita menang pilkada. Ini buktinya bisa juga (Anies-Sandi) kurang logistik dibandingkan si Ahok itu," kata Amien.

Amien meminta para jamaah agar lebih rajin menunaikan shalat, amal, doa, membaca Al Quran, dan berpuasa.

"Tolong untuk sampai pilpres nanti banyak yang puasa Senin-Kamis. Orang berpuasa itu sepertinya lebih dekat kepada Allah," ucap Amien.

Kata Amien, ibadah ini lah yang bisa mengalahkan bagi-bagi sembako, bagi-bagi uang, dan bagi-bagi sepeda. Amien tak menyebut siapa yang dimaksudnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/25/07430421/6-hal-politis-yang-disampaikan-amien-rais-di-balai-kota

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke