Salin Artikel

Penipuan Rp 50 Juta Bermodus Pura-pura Jadi Kwik Kian Gie...

JAKARTA, KOMPAS.com — Uang Rp 50 juta milik Hari Budianto Darmawan raib karena penipuan lewat telepon. Adik ekonom Kwik Kian Gie itu mentransfer uang kepada pelaku karena diancam kakaknya akan dibunuh.

Penipuan terhadap Hari bermula ketika dia mendapat telepon dari seseorang, Senin (23/4/2018) sekitar pukul 01.00.

Pelaku menelepon berpura-pura menjadi Kwik Kian Gie yang seolah tengah disandera.

"Kasusnya sebenarnya penipuan by telepon yang mengaku kakak korban (Kwik Kian Gie) seolah-olah dalam tekanan atau tersandera pelaku," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar, Rabu (25/4/2018).

Setelah itu, pelaku lain mengambil ponsel dari pelaku yang berpura-pura menjadi Kwik Kian Gie. Pelaku tersebut mengancam akan membunuh Kwik Kian Gie.

Dia meminta Hari mentransfer uang Rp 60 juta jika ingin Kwik Kian Gie selamat.

"Pelaku mengambil handphone dan mengancam bahwa kakaknya akan jadi korban jika tidak segera transfer uang," kata Indra.

Hari akhirnya mentransfer uang Rp 50 juta kepada pelaku melalui mesin ATM.

Setelah itu, Hari menelepon anak Kwik Kian Gie untuk mengetahui kebenaran soal kakaknya.

"Baru transfer Rp 50 juta kemudian Bapak Hari menelepon anak Kwik Kian Gie ternyata tidak ada apa-apa dengan orangtuanya," ucap Indra.

Polisi masih melacak nomor penipu yang mengancam Hari. Hari diketahui telah melaporkan penipuan itu ke Polda Metro Jaya.

Jangan mudah percaya

Kasus penipuan lewat telepon yang dialami Hari bukan kejadian pertama kali. Oleh karena itu, polisi mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada ancaman lewat telepon.

Apabila ada orang yang mengaku sebagai kerabat yang diancam dan meminta imbalan, masyarakat diminta mengindentifikasi penelepon terlebih dahulu.

"(Imbauannya) agar masyarakat tidak mudah percaya yang mengaku-ngaku, apalagi meminta imbalan. Klarifikasi terlebih dahulu siapa identitas peneleponnya," ujar Indra.

Jika sudah mentransfer sejumlah uang, masyarakat diimbau segera meminta bantuan pihak bank untuk memblokir transaksi tersebut.

"Apabila sudah telanjur transfer, segera blokir sementara by telepon kepada pihak perbankan. Segera hubungi pihak kepolisian," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/26/09180831/penipuan-rp-50-juta-bermodus-pura-pura-jadi-kwik-kian-gie

Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke