Sebelum pukul 07.00 WIB, para finalis Abang None sudah menunggu Sandiaga di Balai Kota. Sandiaga yang naik sepeda dari kediamannya tiba di Balai Kota dan langsung menyapa para finalis Abang None.
"Kalian siap berlari Abang None? Semangat? Ayo kita berlari!" teriak Sandiaga.
Finalis Abang None mengenakan kaus yang berbeda-beda. Finalis dari Jakarta Utara mengenakan kaus berwarna merah sedangkan finalis dari Jakarta Barat mengenakan kaus putih.
Setelah aba-aba dari Sandiaga, mereka berlari bersama menuju Monas. Sandiaga mengajak mereka lari dua putaran.
Finalis Abang None kemudian tiba kembali di Balai Kota dengan tubuh penuh keringat. Wajah mereka kelelahan tetapi terus tersenyum.
Olahraga tidak berhenti sampai di situ. Sandiaga mengajak mereka untuk senam bersama di halaman Balai Kota.
"Abang None zaman now, ayo kita poco-poco!" teriak Sandiaga.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan, finalis Abang None biasanya sering senam saat karantina. Kata Tinia, latihan fisik semacam itu juga penting.
"Mereka harus kuat fisiknya karena aktivitas mereka sampai malam. Kalau mereka tidak kuat, pasti pingsan," kata Tinia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/04/09491261/finalis-abang-none-diajak-sandiaga-lari-dan-senam-pada-jumat-pagi