Salin Artikel

Saksi: Saat Serahkan Diri, Dokter Helmy Mengaku Dikejar Setan Merah

Hal itu disampaikan anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Aiptu Jakariah, yang menjadi saksi dalam sidang dugaan pembunuhan tersebut.

"Kondisinya dia ketakutan, kayak orang depresi dan dia bilang dikejar-kejar setan merah," kata Jakariah saat menceritakan kondisi Helmy ketika datang menyerahan diri di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (17/5/2018).

Menurut dia, meski ketakutan, Helmi saat itu mengakui bahwa ia habis menembak seseorang sebanyak enam kali. Bahkan hal itu dikatakanya berulang-ulang.

"Saya ketemu dokter Helmi saya suruh ceritakan ada apa, dia bilang habis nembak orang sebanyak enam kali, habis bunuh orang di Cawang," ujarnya.

Kemudian, Jakariah mencari kontak Klinik Azzahra Medical Center untuk mengonfimasi informasi yang disampaikan Helmy.

Setelah mendapat jawaban dari klinik, ia kembali menanyakan ke Helmy dan langsung bergegas ke tempat kejadian perkara.

"Saya cari kontak kliniknya di internet, saya konfirmasi dan benar ada kejadian penembakan. Lalu saya tanya ke Helmy, dia bilang yang ditembak itu istrinya," kata Jakariah.

Menurut Ikadek Ardana, saksi lain yang merupakan anggota polisi dan yang pertama kali menyambut kedatangan Helmy ke Polda Metro Jaya, saat pertama kali melapor ke polisi, Helmy seperti orang panik.

"Terdakwa datang dan bilang mau menyerahkan diri karena habis membunuh orang. Saat itu dia seperti orang yang sedang meracau," ucap Kadek menjawab pertanyaan majelis hakim.

Awalnya, Kadek tidak begitu percaya atas pengakuan Helmy. Ia baru percaya setelah Helmy memperlihatkan dua pucuk senjata dalam tas hitam yang digunakannya untuk menghabisi nyawa istrinya itu.

"Dia datang pakai diantar Go-Jek, lalu dia liatin senjata di tas hitam, setelah itu saya langsung bawa di ke petugas piket Jatanras," ucapnya.

Adapun Helmy didakwa menembak mati istrinya, Lety, pada 9 November 2017 di Klinik Azzahra, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur.

Ia diduga melakukan hal tersebut karena kesal ketika akan diceraikan istrinya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/17/19554101/saksi-saat-serahkan-diri-dokter-helmy-mengaku-dikejar-setan-merah

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke