"Masih kami selidiki (penyebar hoaks). Kita tunggu, ya," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2018).
Ia mengatakan, pihak Go-Jek melaporkan kasus ini kepada Polda Metro Jaya pada Rabu (16/5/2018).
Menurut dia, pihak Go-Jek merasa dirugikan dengan beredarnya kabar bohong tersebut.
Dari bidik layar percakapan yang tersebar di media sosial menyebutkan ada anggota ISIS yang menjadi pengemudi Go-Jek dan telah meracuni seorang warga melalui makanan yang dipesan melalui aplikasi Go-Food.
Vice President Corporate Communications Go-Jek Michael Say mengatakan, beredarnya isu tersebut sangat merugikan mitra pengemudi Go-Jek.
Michael meminta warga tidak ikut menyebarluaskan informasi tersebut. Pihaknya juga berharap polisi dapat segera menangkap pelaku penyebaran informasi hoaks tersebut.
"Sebab ini menyangkut kesejahteraan mitra kami. Kami harus melindungi mitra kami yang bekerja keras melayani pelanggan dan menafkahi keluarganya," kata Michael saat dihubungi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/18/18453781/polisi-selidiki-penyebar-hoaks-makanan-go-food-diracun-anggota-isis