Ia menilai, kaum dhuafa dan fakir miskin akan lebih terbantu bila mendapat makanan gratis setiap hari ketimbang sembako gratis.
"Jangan lo kasih uang, lo kasih sembako besok sudah lupa. Tetapi kalau setiap hari makan gua urus, gua enggak akan lupa," kata Jusuf saat ditemui di kantornya, Rabu (23/5/2018).
Di samping itu, kata Jusuf, memberikan makanan kepada fakir miskin juga berarti menjalin relasi dengan mereka.
Perbuatan baik juga akan mendatangkan kebaikan untuk Jusuf. Ia menceritakan, saat kerusuhan Mei 1998 silam, rumahnya tak tersentuh amukan massa. Padahal rumah di seberangnya hangus dibakar massa saat itu.
"Sedangkan rumah saya terkena satu batu pun tidak karena mereka merasa terbantu oleh saya," katanya.
Jusuf pun mengajak rekan-rekannya sesama pengusaha untuk bersedekah dengan konsep berbagi makanan gratis.
Ia menyebut sejumlah pihak di beberapa kota sudah siap membuka warung nasi gratis selepas Lebaran.
"Saya katakan silakan. Saya persilakan gunakan konsep yang sudah ada. Namanya mau berbagi dan bersedekah kok ya saya persilakan," katanya.
Februari 2018 lalu, Jusuf membuka Warung Nasi Kuning Rp 3.000 untuk Kaum Dhuafa dan Fakir Miskin di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
Di sana, pengunjung bisa menikmati sajian nasi kuning lengkap dan sepuasnya dengan hanya membayar Rp 3.000. Bahkan, ada juga yang boleh makan gratis di sana.
Pada bulan Ramadhan ini, ia juga menyediakan buka puasa gratis.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/24/05551231/jusuf-hamka-memilih-bersedekah-setiap-hari-lewat-makanan-untuk-duafa